```
Gu Yingzhou menyadari ada pandangan tertuju kepadanya.
Keesokan detiknya, dia menghilangkan senyumnya dan segera pergi.
Lin Tang telah meninggalkan kabupaten, mengayuh sepedanya dan bergegas pulang seperti angin.
Dalam perjalanan, dia melirik kakinya.
Secara diam-diam dia memutuskan untuk menggandakan asupan susunya malam itu.
Berkemauan untuk membuat pria itu terpesona lain kali dengan kaki yang kokoh dan bercahaya.
Pikiran itu melintas di benaknya lalu hilang.
Saat Lin Tang teringat akan keluarganya, dia mengayuh sepedanya lebih cepat lagi.
Setelah bergetar sekitar sepuluh menit, tepat saat pantatnya terasa seperti terbelah menjadi delapan bagian, dia melihat sosok yang familiar di depannya.
Itu adalah Liu Guohui.
Lin Tang mengabaikannya dan malah mempercepat laju sepedanya.
Dia dengan cepat melaluinya.
Liu Guohui juga melihat Lin Tang.
Dia terkejut pada awalnya, memperhatikan sepeda yang dikendarai Lin Tang, wajahnya muncrat dengan iri hati.