```
Shen Jingchuan menjadi tidak sabar setelah menunggu beberapa detik tanpa ada teks selanjutnya: "Ada apa, kenapa kamu tidak bicara? Kamu juga tidak mengetik, gerakkan jari-jarimu sedikit."
Wenyan menggelengkan kepalanya.
"Jangan seperti ini, semakin misterius kamu, semakin aku tertarik! Cepat bilang, ada apa? Kalau tidak, aku akan mulai menebak."
Wenyan terus menggelengkan kepalanya.
Shen Jingchuan: "Mungkin kalian berdua berebut laki-laki yang sama dan dia kalah darimu?"
Wenyan: "..." Mencoba menahan diri tapi pada akhirnya, dia memutar bola matanya ke Shen Jingchuan.
Memutar bola mata saja tidak cukup, Wenyan segera mulai mengetik di ponselnya.
Text-to-speech tanpa emosi: 'Apa sih, aku bingung, bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu? Aku pikir kamu berbeda dari yang lain, berpikir lebih besar dong, bagaimana mungkin aku bisa berebut laki-laki dengan dia.'