"""
Kata-kata Ma Chao membuat Shen Hongmei sedikit mereda.
Untuk ujian mandiri ini, dia telah mempersiapkan diri selama satu tahun penuh, bekerja di siang hari dan belajar di malam hari. Bahkan selama hari liburnya, dia jarang keluar, memilih untuk berkonsentrasi pada studinya di asrama.
Kamu, Ma Chao, boleh mempunyai mimpi, tapi bukankah aku pun berhak memilikinya juga?
Melihat ketidakpuasannya, Ma Chao secara refleks menjelaskan, "Hongmei, aku bisa memahami keinginanmu untuk meningkatkan diri, tapi ujian mandiri ini benar-benar tidak sesederhana yang kamu pikir. Meski dengan ijazah SMA seperti milikku, itu sangat sulit. Pendidikanmu hanya sampai SMP, dan harapanmu bahkan lebih tipis. Kamu juga tidak muda lagi, dan tidak perlu membuang waktu dan energi untuk ini."
Seandainya bukan karena ikatan persahabatan masa kecil, Shen Hongmei pasti sudah berpaling dari dia saat itu juga.