```
Shen Xiangnan tidak hanya tidak marah tentang pemecatan Jia Yuemei; dia malah diam-diam senang.
Anak itu menangis setiap malam, mencegahnya tidur dengan nyenyak dan membuatnya lesu selama hari.
"Kalau dia dipecat ya sudah, bawa anak itu dan pulang."
Jia Yuemei, yang marah, meraih sebuah kentang dan melemparkannya pada Shen Xiangnan. "Apa kamu ini laki-laki? Biarkan saja istri kamu diperlakukan seperti ini."
Shen Xiangnan dengan cepat menghindar, mengelak dari kentang terbang itu, tapi tumpukan mangkuk yang rapi di belakangnya jatuh dan pecah berantakan di lantai dengan suara berderak.
Shen Xiangnan menoleh ke pecahan-pecahan di lantai, dan amarahnya pun memuncak.
"Apa-apaan ini? Aku sudah bilang sebelumnya untuk kirim anak ini ke rumah ibumu. Kamu tidak mau dengar, sekarang kamu panik. Semuanya karenamu sendiri!"
Julie mendengar keributan dan masuk ke dapur, melihat mangkuk-mangkuk yang hancur, dan langsung menghitung kerugian di tempat.
