"Xiaoguo, lihat ke sana, ada cowok ganteng. Lihat saja wajah dan tubuhnya, kamu bisa tahu dia bukan dari Rongcheng."
Guo Xin mengikuti tatapan rekannya.
Pria itu memiliki tinggi lebih dari enam kaki, bahu lebar, punggung tegak, fitur wajah tampan, dan mata dalam. Dia memancarkan aura matang dan maskulin yang tak tertukar.
Biasanya pria di Rongcheng tidak memiliki karisma seperti itu.
Ketika pandangan Guo Xin bergeser ke nenek di sebelah pria itu, dia berseru, "Ya ampun, bukankah itu nenekku?"
"Nenek, ngapain kamu di sini?"
Guo Xin segera berlari keluar dari belakang meja kasir dan mendekati nenek, pandangannya dengan halus menyapu Pei Yang.
Dari dekat, dia menyadari bukan hanya pria itu yang tampan, tapi dia juga berbau enak.
Sepertinya dia memakai cologne pria, sangat menyegarkan, seperti campuran rumput dan daun teh.
"Nenek, siapa dia ini?"
Nenek melirik ke arah Pei Yang, "Ketemu di jalan. Dia ngotot mau mengantar aku kesini, begitu semangat dan ribut."
