Dalam perjalanan ke kantor kepala sekolah, hati Ou Liya dipenuhi dengan kepanikan dan kegelisahan.
Siapa sebenarnya yang bermain kotor di belakangnya untuk menyakiti dirinya?
Bagaimana dia harus menjelaskan dirinya saat bertemu dengan guru?
Apa kerabat dan teman-teman akan melihat koran itu, dan bagaimana jika pacarnya, Xie Yawen, mengetahuinya?
Sebelum dia sadari, Ou Liya sudah berada di luar kantor kepala sekolah, namun dia tidak memiliki keberanian untuk melangkah ke dalam, seolah ada monster menakutkan yang menunggunya di dalam.
Setelah mengulang kata-kata yang telah dia siapkan dalam pikirannya sekali lagi, Ou Liya mengambil napas dalam untuk mengumpulkan emosinya dan mengetuk pintu dengan mata yang merah.
"Dari semua murid yang saya ajari, kamu adalah salah satu yang saya sangat banggakan, tapi saya tidak pernah bayangkan kamu akan dengan cepat terkorupsi oleh pujian orang lain; kamu sungguh mengecewakan saya!"