Dia menatap wajah Ye Shaohua, mencoba mendeteksi tanda-tanda emosi yang tidak biasa.
Namun, tidak ada apa-apa.
Tidak ada kemarahan, tidak ada keluhan, bahkan tidak ada ketakutan.
Yuwen Zhe, yang telah mempelajari politik hampir setengah hidupnya, merasa kebingungan ketika berhadapan dengan wanita ini.
"Yuwen..." Ye Shaohua meletakkan bukunya, dan tampaknya setelah berpikir panjang, dia akhirnya mengingat nama Yuwen Zhe, lalu dia menatapnya dengan acuh tak acuh, "Yuwen Zhe, apa yang membuatmu berpikir kamu bisa mengancamku?"
Untuk pertama kalinya, ada ekspresi di wajahnya, tapi itu bukan apa yang Yuwen Zhe harapkan.
Itu santai... cemoohan.
Bahkan dalam situasi seperti ini, dia masih begitu menjengkelkan, pikir Yuwen Zhe dengan pahit.
Namun, ketika dia mencoba memberi pelajaran kepada Ye Shaohua, dia mendapati dirinya tidak bisa bergerak.
Kapan ini... dimulai? Mata Yuwen Zhe membesar saat dia menatap Ye Shaohua, yang tampak sangat santai, dan ekspresi acuh tak acuhnya.
