Han Yu mengerutkan dahi saat mendengar bahwa istrinya akan ditempatkan dalam posisi yang sulit. Dia adalah tipe pria yang lebih memilih untuk merepotkan dirinya sendiri daripada menantu perempuannya. Selain itu, insiden-insiden dari kehidupan sebelumnya hanyalah ilusi baginya, karena sebenarnya tidak pernah terjadi. Sejak menantu perempuannya menikah dengannya, dia telah melihat semua yang telah dilakukan untuknya dan semua kesedihan yang telah dialaminya. Meskipun kariernya sangat penting baginya, dia juga sangat penting di hatinya. Dia tidak akan pernah mengorbankan dia demi kariernya. Jika memang tidak mungkin, dia akan menahannya sementara dan memikirkan cara lain.
Melihat reaksi Han Yu, Yan Pingdao tahu bahwa Han Yu tidak rela. Dia bahkan tidak bertanya apa rencana itu; bahwa dia tidak mau membiarkan Nyonya menderita sedikit pun menunjukkan betapa pentingnya dia bagi Tuan. Namun, ini bukanlah waktu untuk sentimentalitas romantis.
