"Adalah Ibu Mertua Keempat yang memikirkan segalanya. Anak keempat yang bisa cepat naik jabatan, dia berutang banyak pada Ibu Mertua Keempat yang mendukungnya dari belakang," ujar Ny. Yang sambil berbicara, antusiasmenya tidak sebesar dulu. Lagipula, bukan anaknya yang membeli rumah itu; itu sedikit kaitannya dengan dirinya. Dia khawatir karena ini, anaknya akan diprioritaskan di mata istrinya, dan dia tidak bisa berkata banyak tentang itu. Dia tidak mendengar Ibu Mertua Keempat mengatakan bahwa rumah itu harus dibeli, karena itu sangat penting untuk masa depan Anak keempat."