"Bibi, kenapa kamu sangat membenciku?" Nina langsung menutup mulutnya begitu sadar pertanyaan itu terlontar dari mulutnya. Matanya bergetar sambil menatap Jessa.
"Maksudmu apa?" Jessa yang tidak terganggu oleh pertanyaan itu hanya mengangkat alisnya.
Nina membersihkan tenggorokannya dan mengamati bibinya terlebih dahulu sebelum menjelaskan. "Jika kamu sangat membenciku, kenapa kamu ingin aku di sini?" Apakah Penny yang memintanya?
"Siapa bilang aku membencimu?"
"Apa?"
"Kamu anak yang menyebalkan dan semua orang terganggu pada usiamu, tapi aku tidak membencimu."
Alis Nina mengernyit dalam kebingungan. "Tapi sejak awal, kamu terus memanggilku anak "pelacur" itu, dan bahwa aku buah busuk dari pohon yang busuk."
"Aku berkata begitu karena itu memang benar."
"??" Nina sedikit memiringkan kepalanya, bingung dengan jawaban bibinya. Satu hal, Jessa mengatakan dia tidak membencinya tetapi kemudian dia juga mengakui telah mengatakan semua hal kasar itu.