Penny akan secara hati-hati melihat ke kiri dan kanan sebelum bergerak maju di koridor. Karena tindakannya, Ray merasa tertular dan bertingkah seperti ninja juga. Mereka akan menyelinap melalui koridor, mengawasi jebakan atau musuh apapun.
Setidaknya, itulah yang dirasakan Ray dengan semua ini.
Menyandar di sisi dinding lorong, Ray mengulurkan lehernya di atas kepala Penny saat mereka mengintip tikungan kanan.
"Penny, kosong," ia berbisik serius. "Aku rasa tidak ada jebakan di sini juga."
Wajah Penny mengerut, menatap ke atas kepadanya. "Kamu benar-benar terlalu keren dengan ini, huh?"
"Yah, aku tidak tahu apa yang terjadi," dia menatap ke bawah padanya. "Kita sedang bersembunyi dari apa? Dan kita mau pergi ke mana?"
"Ya ampun. Ini konyol." Penny mendesah dan mendorong diri dari dinding. Dia kemudian melanjutkan langkahnya, tapi dia tetap waspada.
