Dari yang diketahui oleh Penny, alasan Hugo mengadakan pesta bujangan yang meriah ini adalah untuk mencegahnya menghadiri upacara pengambilan sumpah Ray. Kakaknya itu berusaha keras dan bahkan mengeluarkan uang dari kantong sendiri hanya untuk membuat segalanya berjalan sesuai keinginannya.
Jadi, dengan cara tertentu, Penny merasa sedih melihat pria yang kakaknya ingin dia hindari.
"Hai, Penny~! Ayo menikah."
Sisa pikirannya menghilang begitu mendengar pembukaan yang konyol itu. "Ray?"
Sama seperti yang dia ingat, Ray masih memiliki sedikit rambut alaminya yang berwarna putih di sisi rambutnya. Rambut itu disisir rapi bersama dengan rambut hitamnya. Dia memakai kacamata bingkai tipis, yang cukup cocok dengan wajah kecilnya. Dia lebih tinggi dari yang dia ingat, tapi tetap mungil. Selain itu, Penny melihat pakaian formal yang dia kenakan.
'Jangan bilang dia datang setelah upacara pengambilan sumpahnya?' dia bertanya-tanya, tapi dalam hatinya, dia memiliki tebakan.
