Saat kekacauan terjadi antara Max, Hugo, dan semua orang lainnya, Penny dengan hati-hati mundur, menyingkirkan diri dari situasi tersebut. Dia tahu kakaknya tidak akan mati malam ini, dan dia juga tahu bahwa tim basket tidak akan membiarkan Hugo menjadi pembunuh malam itu. Dengan kata lain, dia tidak perlu melakukan apa pun kecuali apa yang dia datangi kesini untuk — menikmati dirinya sendiri.
"Ah, ya ampun." Penny menggelengkan kepalanya. "Sudah lama sejak aku pergi ke pesta dengan Kakak Kedua, tapi ini adalah yang terburuk."
Penny menemukan dirinya di bar sudut area kolam, memesan margarita untuk menenangkan diri. Saat menunggu minuman, dia melirik kembali ke arah kekacauan, dan mereka masih melakukannya.
"Bagusnya semua orang bersenang-senang," bisiknya. "Dan juga, sepertinya mereka hanya sedang bermain, jadi itu tidak menimbulkan kekhawatiran."
Dia menggelengkan kepalanya, berharap mereka akhirnya akan menyelesaikan masalah ini.
"Ini minumannya, Nona."
