"Jika Patricia Miller bisa membuatnya bahagia, walaupun sementara, maka biarkan ia tetap bersamanya."
Ungkapan itu terukir dalam benak Benjamin ketika ia menghela nafas, mengingat apa yang telah Penny katakan kepadanya semalam. Penny telah tinggal semalaman, menjaga Zoren sampai kondisinya stabil, hanya pulang saat fajar.
Perlahan, Benjamin menoleh ke belakang, menangkap Zoren yang menatap keluar jendela. Sebuah nafas panjang terlepas dari dirinya sebelum ia mengalihkan pandangannya kembali ke kaca depan mobil.
Sambil menatap ke depan, sebuah pikiran melintas di benaknya. 'Aku harus memberitahu Mark tentang situasi ini. Aku tidak mengerti mengapa mereka belum kembali, tapi mereka harus kembali sekarang.'
Seberkas cahaya berkilauan melintas di mata Benjamin saat wajahnya tampak bertekad.
Ini tidak bisa terus-terusan seperti ini.