Benjamin tahu satu atau dua hal tentang menangani keadaan darurat medis. Namun, ini di luar keahliannya. Semua yang bisa dia lakukan adalah menyaksikan dengan napas tertahan, berdoa kepada semua dewa yang dia kenal agar menolong bosnya.
Ini bukan pertama kalinya Benjamin berada dalam situasi seperti ini. Bahkan, dia sudah terlalu sering berada dalam situasi ini. Meskipun begitu, itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dia terbiasakan.
Hanya ketika semua orang tampak telah tenang, Benjamin menghela napas lega.
Setelah dokter membantu Zoren berganti dan membawanya kembali ke tempat tidur, semua orang menyaksikan saat Penny memberikan obat kepadanya. Tidak ada yang berbicara sepatah kata pun, mendengarkan instruksi Penny sebelum mereka semua diusir agar dia bisa memantau keadaannya. Dia membutuhkan kekuatan mereka jika masalah lain muncul.
Itu menjelaskan mengapa Penny tetap sendirian di kamar tidur utama dengan Benjamin.
