Berkat perintah Zoren yang tegas, Renny akhirnya turun dari Penny sebelum dia terluka. Duduk di atas rumput, Penny menepuk dadanya.
"Aku pikir aku akan mati hari ini," keluhnya lega, terkekeh ketika Renny menyenggol pipinya. "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, aku tidak marah."
Zoren mengamati istrinya dan panther sebelum menatap ke atas pada Pelayan Hubert. "Pelayan Hubert, jangan khawatir sekarang."
Pelayan Hubert, masih dalam keadaan terkejut, menatap mata tuan mudanya.
"Renny hanya menyapa istriku. Itu saja," tambah Zoren. "Walaupun aku pikir pelayan-pelayan perlu konseling. Mereka terlihat trauma."
Siapa yang tidak!?
"Eh... ya," Pelayan Hubert tertawa canggung, melirik Penny dan panther lagi. 'Ini... ini luar biasa! Renny tidak pernah menyukai siapa pun selain tuan muda. Dia bahkan bersikap bermusuhan terhadapku ketika tidak dalam mood, tetapi sekarang Renny sudah...'
"Pelayan Hubert!" Sebelum Pelayan Hubert bisa menyelesaikan pikirannya, suara Nyonya Tua Pierson terdengar.