[Kilas Balik Singkat]
Penny duduk di kursi makan, menatap kue di depannya. Lilinnya terbakar perlahan, lilin meleleh dan menetes ke dasarnya. Makanan yang tersusun di meja tidak tersentuh dan kini telah menjadi dingin.
Dia menelan ludah, memecahkan keheningan yang menggema di telinganya. Bibirnya terangkat sedikit saat dia mulai menyanyikan lagu pelan,
"Selamat ulang tahun untukmu… Selamat ulang tahun untukmu… selamat ulang tahun… selamat..." Suaranya tergagap saat air mata mengalir di pipinya. Dia mencoba menahan emosinya dan gagal total.
Penny menggigit bibir dalam bawahnya dan menghirup, menghapus air mata di pipinya. "Mengapa aku terlalu berharap?" dia mengejek, tertawa pada dirinya sendiri. "Bukannya ini pertama kalinya mereka melewatkan ulang tahunku."