"Eh, gimana kita kalo kita belanja dulu deh, ya hitung-hitung buat persediaan kita di sana nanti." Usul Anton.
"Iya betul juga tuh Ton, yaudah ayo."
Setelah menyelesaikan pembicaraan mengenai rencana KKN, kini mereka pun berencana untuk berbelanja, barang-barang untuk keperluan selama beberapa Minggu kedepan saat sudah berada di tempat KKN.
"Nanti kita kabar-kabaran ya kalau misalnya kita jadi berangkat besok, yang penting kalian siap-siap aja."
Setelah selesai berbelanja, para rombongan mahasiswa itupun segera memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Vin, ayo bareng" Ucap Rayden
"Loh Ray, rumah kamu kan arahnya beda sama rumah aku."
"Enggak apa-apa kok, ayo daripada kamu pulang sendiri, ini udah jam lima loh bentar lagi malam"
"Em, yaudah deh makasih ya sebelumnya."
Vina pun segera menaiki jok belakang motor milik Rayden. Tak beberapa lama, akhirnya Rayden dan Vina pun tiba di depan rumah Vina.
"Sekali lagi makasih ya Ray malah ngerepotin kamu lagi."
"Enggak kok, yaudah aku balik dulu ya."
"Ciee, siapa tuh yang ngantarin pulang." Tiba-tiba saja, Bu Reni sudah berdiri di balik gerbang rumah, saat Vina membuka pintu gerbang.
"Teman kok mi."
"Teman apa teman hayoo."
"Ah mami mah aku belum mikir soal itu, nanti aja kalau udah selesai wisuda, terus udah kerja nah baru Vina mikirin itu."
"Jangan lama-lama loh nanti keburu bujang lapuk hihihi." Ucap Bu Reni.
"Amin, doain aja mi secepatnya, tapi jangan sekarang."
"Aku masuk duluan ya mi."
****
Setibanya di rumah, Rayden pun segera memarkirkan motornya di depan rumah, dan langsung masuk menuju kamarnya.
"Aduhh capek juga yaampun."
Saat membuka ponselnya, tanpa sengaja Rayden menemukan foto Vina, saat itu Rayden mencuri mengambil foto diri Vina secara diam-diam. Rayden pun hanya tersenyum melihat foto diri Vina yang terpampang di ponselnya.
****
"Jadi kamu serius dek, mau KKN di sana?" Tanya Rian.
"Iya mas, gak ada pilihan lain lagi, kelompok KKN yang lain udah pada berangkat, sementara tinggal kelompok kami lagi aja yang memang belum dapat tempat."
"Mas bisa kan antarin kami besok pliss"
"Yaudah bisa aja, nanti mas pinjam mobil proyek buat antar kalian."
Vina pun segera mengabarkan teman-temannya melalui salah satu grub media sosial yang sudah mereka buat bersama.
"Guys, siap-siap aja ya kita jadi berangkat besok."
"Wah oke gas" Ucap yang lainnya membalas pesan dari Vina.
"Sekali lagi makasih ya Ray udah ngantarin aku."
Malam itu, tak terkecuali semua teman-teman yang akan berangkat KKN pun bersiap-siap di rumah masing-masing, untuk selama beberapa bulan melaksanakan KKN di tempat yang sudah mereka setujui itu.
Begitu juga Vina. Ia pun juga kini mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk baju-baju serta perlengkapan lainnya.
"Akhirnya, selesai juga"
****
Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul tujuh pagi, teman-teman yang akan berangkat KKN sudah berkumpul di depan rumah Vina sesuai dengan kesepakatan bersama, bahwa mereka akan berkumpul di rumah Vina.
"Udah datang semuanya ya?" Tanya Vina kepada yang lainnya.
"Oh iya Vin ini ada tambahan teman-teman aku dari fakultas pertanian dan fakultas seni maaf ya Vin aku gak sempat ngasih tau kamu." Ujar Melisa.
"Iya nggak apa-apa Mel, asal mereka udah tau aja gimana tempat KKN kita nanti."
"Udah kok Vin, aku udah cerita soal yang kita bahas kemarin."
Tak lama kemudian, Rian pun datang dengan mengendarai sebuah mobil bus untuk mengantar Vina dan juga teman-temannya.
"Nah udah sampai ayo kita berangkat."
"Eh Vin, bentar deh kayaknya ada yang kurang." Ujar Melisa.
"Apa itu Mel? Barang?"
"Bukan si Anton belum datang."
"Astaghfirullah, nih anak kemana coba." Ucap yang lainnya.
"Ehh, tunggu maaf aku telat aduhh."
"Kamu ngapain aja sih udah kayak cewek aja lama banget."
"Aku telat bangun hehehe."
"Yaudah ayo naik."
Anak-anak KKN itupun segera menaiki bus yang akan mengantarkan mereka menuju tempat mereka akan melaksanakan KKN.
Anton pun segera naik dengan menenteng tas ransel dan gitar kesayangannya.
Pagi itu, akhirnya mereka pun segera bergegas menuju tempat dimana mereka akan melaksanakan kegiatan KKN selama beberapa bulan kedepan. Perjalanan hari itu tak terasa melelahkan, sebab di lalui dengan canda tawa dan bernyanyi bersama. Seperti ala-ala pengamen bus.
Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul empat sore, akhirnya anak-anak KKN itupun tiba di sebuah desa yang amat terpencil, di sekeliling desa itu terdapat perkebunan teh yang sangat luas, dan pemandangan pegunungan yang betul-betul indah di pandang mata.
"Ini rumah siapa?" Tanya Anton
"Oh, ini vila keluarga kami, nanti selama KKN kalian boleh tinggal di sini." Ucap Rian.
"Tapi KKN nya gimana? Masa iya kita KKN di tengah perkebunan teh?" Tanya Anton yang terlihat tengah kebingungan.
"Bukan di sini, tapi ada desa di depan, namanya desa Sukamaju." Ucap Rian.
"Nanti besok pagi, mas Jojo akan bantu antar kalian kesana buat ngomong sama kepala desa di sana."
"Mas Jojo penjaga vila ini ya mas?" Tanya Vina.
"Iya dek, ayo masuk dulu kalian pasti capek kan?"
Tiba-tiba saja, dari arah belakang muncul seorang pria dengan mengenakan baju agak sedikit lusuh dengan sebuah cangkul di tangannya.
"Eh mas Rian, mbak Vina sudah sampai toh"
"Sudah mas, mas apa kabar?"
"Baik mas, monggo masuk dulu."
Anak-anak KKN itupun segera menurunkan barang-barang bawaan mereka dari bus, dan segera memasukkan barang-barang bawaan mereka ke dalam vila milik keluarga Vina.
"Nah, jadi selama KKN kalian boleh tinggal di sini, tapi maaf di sini belum ada listrik karena panel listrik lagi rusak, terus belum juga ada akses listrik kesini." Ucap Rian.
"Gak apa-apa kok mas, nanti kita bisa pakai lilin kok, kita udah siapin semua."
"Ayo kita ke atas ke kamar aku." Ucap Vina mengajak teman-teman wanita untuk menyimpan barang-barang mereka ke kamar milik Vina.
"Nanti kalian, boleh pakai kamar mas aja ada di lantai tiga, ayo mas antar." Ucap Rian.
Vina dan yang lainnya pun segera menaiki tangga yang sama menuju lantai atas, kamar milik Vina ada di lantai dua, sementara kamar milik Rian ada di lantai tiga.
"Nah ini dia kamar aku, nanti kita bisa tidur di sini, nanti aku ambil karpet lagi."
"Nanti kalau mau masak dapurnya ada di bawah di lantai satu."
"Nah ini dia kamar mas, jadi kalian boleh tidur aja di sini dulu, nanti besok kita liat kalau kalian kejauhan dari sini ke desa Sukamaju, nanti mas bisa carikan tempat tinggal di sana."
"Iya mas, makasih banyak."
Sore itu, anak-anak KKN itupun beristirahat dengan menikmati keindahan pemandangan bukit, dan hamparan perkebunan teh di sekitar rumah itu.