Ini hanya lore. Silakan kunjungi cerita aslinya untuk menyaksikan kisah perjalanan Eliza dalam mengarungi berbagai alam semesta.
Judul Novel:
World Destruction I : Initium Viae
World Destruction II : Symphonia Universum
Essentia Imaginary adalah sebuah pohon kehidupan yang tercipta dari imajinasi salah satu Outer God. Pohon ini merupakan struktur fundamental kehidupan yang sangat kompleks, menjadi awal dan inti segala keberadaan dengan realitas saling berhubungan.
Dalam pohon ini, terdapat tujuh ranting yang masing-masing rantingnya memiliki ribuan buah apel dengan jumlah yang berbeda. Setiap buah apel ini merupakan representasi dari sebuah alam semesta, rumah dari segala kosmik dan kehidupan di dalamnya.
Struktur
1. Ranting
Ranting pohon berfungsi sebagai saluran utama yang membawa segala bentuk energi dan Prima Materia dari akar pohon ke seluruh buah apel yang menggantung di sepanjang bagiannya.
Selain itu, setiap ranting juga mewakili tingkat dimensi yang berbeda, dan menjadikannya sebagai dinding pembatas yang memisahkan interaksi antara perbedaan tingkat dimensi ini.
Kemudian di dalam setiap rantingnya, terdapat alam semesta abstrak yang dikenal sebagai Universia Quanta atau Dunia Kuantum, dengan lapisan tambahan bernama Macroverse.
Universia Quanta adalah suatu dimensi yang sangat kompleks dan abstrak, wilayah eksistensi di luar batas-batas pemahaman material, di mana realitas ini tidak terikat pada hukum fisika di seluruh dimensi alam semesta yang ada di buah apel.
Universia Quanta berfungsi sebagai jembatan antara dimensi dan memberikan lapisan tambahan pada struktur kosmik pohon yang bernama Macroverse. Makhluk yang tinggal di dalam Universia Quanta hanya entitas metafisik seperti spesies Roh atau Phantom.
Sementara itu, Macroverse adalah lapisan tambahan yang melapisi Universia Quanta. Macroverse berfungsi sebagai jaringan kosmik yang menghubungkan dan memengaruhi berbagai Universia Quanta untuk menciptakan struktur metafisik yang membentuk keseluruhan dari pohon kosmik.
*Penjelasan
7 ranting yang ada di pohon ini, masing-masing mewakili tingkat dimensi yang berbeda, hingga menciptakan perbedaan tingkat alam semesta di setiap rantingnya. Semakin tinggi tingkat dimensinya, semakin kompleks dan abstrak struktur alam semesta di setiap tingkatnya.
Perbedaan tingkat dimensi ini tidak hanya memengaruhi struktur alam semesta dan materi, tetapi juga memengaruhi konsep realitas dan interaksi dalam alam semesta yang ada di setiap ranting. Dimensi yang lebih tinggi dapat mencakup fenomena yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh dimensi yang lebih rendah.
1. Ranting Pertama, Dimensi Ke-4:
Alam semesta yang berada di dimensi ke-4 ini memiliki ruang-waktu klasik dengan tambahan variabilitas. Struktur kosmiknya sederhana seperti pada umumnya, tetapi dengan fleksibilitas tambahan dalam ruang dan waktu.
Sejauh ini (Tahun 2000 Calestialis), ranting tingkat pertama ini memiliki 1333 jumlah apel. Itu berarti, ada 1333 alam semesta yang terikat di ranting ini.
Konsep waktu dalam alam semesta tingkat pertama ini berjalan stabil, namun dapat mengalami perubahan yang dipengaruhi kecepatan dan gravitasi.
Energi sihir di sini pun terbilang biasa saja, tidak berlimpah atau kekurangan. Keseimbangan cukup terjaga dalam tingkat pertama alam semesta ini.
Selain itu, gravitasi, elektromagnetisme, dan gaya fundamental lainnya berfungsi dengan cara yang relatif stabil, tidak ada tanda-tanda dapat mengalami distrorsi meskipun dalam kondisi ekstrem.
2. Ranting Kedua, Dimensi Ke-5
Alam semesta di ranting kedua ini lebih dikenal sebagai dunia paralel atau alam semesta alternatif. Di sini, ada lebih banyak variasi dalam hukum fisika yang mengizinkan eksistensi multiverse dari seluruh ranting lainnya.
Di ranting ini, waktu berfungsi dengan cara yang sangat dinamis dan kompleks, mengikuti prinsip-prinsip dari Many-Worlds Interpretation dalam mekanika kuantum.
Ketika suatu alam semesta di ranting lain mengalami perubahan kondisi atau berjalan berbeda dari jalur takdir yang telah ditentukan, ranting ini akan memproyeksikan hasil tersebut menjadi alam semesta baru. Alam semesta baru ini merupakan salinan atau varian dari realitas asli, dengan hasil dan kondisi yang telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.
Oleh karena itu, selama kehidupan masih berlangsung dalam ranting manapun, ranting ini akan terus menerus menciptakan alam semesta atau buah apel secara mandiri, dan berpotensi memiliki jumlah alam semesta yang tidak terbatas yang terikat di ranting ini.
3. Ranting Ketiga, Dimensi Ke-6
Dimensi ini melibatkan struktur kosmik yang lebih abstrak dengan hukum fisika yang lebih fleksibel, seringkali terjadi fenomena seperti fraktal dan pola berulang hingga menciptakan perubahan mendalam dalam struktur materi dan energi.
Waktu di setiap dunia dalam seluruh alam semesta tingkat ketiga ini tidak berjalan linear, seolah setiap dunia memiliki waktunya tersendiri.
Terkadang, waktu berjalan cepat, dan juga berjalan lambat. Bahkan, tanpa disadari waktu sempat terhenti secara keseluruhan. Fenomena time loop pun seringkali terjadi di tingkat ketiga ini. Dunia yang telah memiliki peradaban maju, tiba-tiba kembali pada zaman primitif, dan akan terus berulang tanpa akhir.
Total jumlah buah apel atau alam semesta yang terikat di ranting ini sekitar 1000+, dan tidak akan berkurang secara alami karena konsep waktu akan terus mengulang, kecuali terkena dampak kehancuran yang dahsyat.
4. Ranting Keempat, Dimensi Ke-7
Ribuan alam semesta di tingkat keempat ini mengadopsi prinsip-prinsip kuantum dalam tingkat makro. Ketidakpastian seolah menjadi dasar untuk hukum fisika tingkat ini, yang memengaruhi struktur dan interaksi materi.
Realitas di sini memiliki kemungkinan tak terbatas, yang bisa sangat dinamis dan tidak dapat diprediksi oleh siapapun selain para Hyperdimensional Being. Fenomena dalam tingkat ranting ini pun seringkali terjadi secara acak yang terhubung dengan prinsip-prinsip kuantum.
Meskipun buah apel yang terikat dalam ranting ini memiliki jumlah lebih sedikit, yaitu 707 alam semesta, namun makhluk-makhluk yang ada di setiap buah apel ini, memiliki potensi untuk menjelajahi seluruh tingkat dimensi mengabaikan tingkat dimensi itu sendiri.
5. Ranting Kelima, Dimensi Ke-8
Dimensi ini adalah kombinasi dari berbagai hukum fisika dan realitas dari dimensi tingkat ke-4, atau ranting kedua, seolah-olah dimensi ini hasil dari perluasan konsep dimensi ke-4 itu sendiri.
Hukum fisika di sini tidak jauh berbeda dengan dimensi ke-4. Bahkan, sama-sama memiliki keseimbangan yang cukup terjaga. Hanya saja, perbedaan yang mencolok dari tingkat ini adalah itensitas aliran sihir sangat tinggi melampaui dimensi di bawahnya.
Konsep waktu secara keseluruhan berjalan linear. Tekanan gravitasi dan jarak tidak dapat memengaruhi persamaan waktu di sini. Tidak ada fenomena di mana galaksi A memiliki perbedaan waktu dengan galaksi B, atau buah apel A memiliki waktu yang berbeda dengan buah apel B, semuanya sama secara keseluruhan hingga skala antar alam semesta.
Tekanan gravitasi di seluruh dunia dalam ribuan alam semesta ini juga semuanya sama. Namun, tekanan ini dapat mengalami perubahan yang dipengaruhi dengan kemampuan kuantum, termasuk kekuatan Black Hole.
Keunikan dari dimensi ini adalah terdapat suatu energi aneh yang dapat mengubah struktur atau realitas di dimensi di bawahnya. Energi ini sulit untuk dijelaskan, namun dapat dikuasai oleh sejumlah makhluk kecil dalam realitas ini.
Selain itu, seluruh makhluk kecil di tingkat ini berada di tingkat ekstrem daripada umumnya, di mana skala kekuatan mereka lebih dahsyat daripada makhluk kecil di dimensi lain. Mungkin, makhluk kecil di sini hanya dapat dibandingkan dengan makhluk kecil di dimensi atasnya.
Terakhir, tingkat ini memiliki energi kegelapan yang intens. Energi ini menyelimuti seluruh lapisan Macroverse, atau batas antar tingkat dimensi, yang sulit ditembus oleh siapapun. Bahkan, Hyperdimensional Being sekalipun harus melakukan usaha yang berbeda daripada biasanya.
Buah apel yang terikat dalam ranting ini, memiliki jumlah sekitar 1222 buah apel yang tidak pernah berkurang atau bertambah sejak awal penciptaan.
6. Ranting Keenam, Dimensi Ke-9
Peradaban modern mendominasi tingkat ranting ini. Makhluk kecil dalam realitas ini mampu menguasai hampir setengah kehidupan dalam satu alam semesta. Pertempuran bukan hanya terjadi dalam skala antar negara saja, tapi justru antar galaksi hingga alam semesta lainnya dalam tingkat yang sama.
Tekanan gravitasi di sini lebih tinggi daripada dimensi di bawahnya. Tingkat dimensi ini dikuasai oleh salah satu Supreme Dimensional Being yang tertidur di dalam salah satu buah apel, atau alam semesta.
Kehadiran Supreme Dimensional Being itu, menciptakan perubahan struktur fundamental yang sangat jauh dari awal penciptaan. Segalanya telah berubah. Informasi lengkap mengenai tingkat ini pun sulit untuk ditemukan, karena kitab Zellada tidak menuliskan secara mendalam terkait realitas ini. Seolah-olah, Mereka, jajaran Hyperdimensional Being lainnya, takut terhadap sosok yang tertidur dalam tingkat ini.
Jumlah alam semesta atau buah apel yang ada di ranting ini terus mengalami pengurangan seiring berjalannya waktu. Bahkan, dalam waktu satu tahun saja, ranting ini telah kehilangan 66 buah apelnya.
Lenyapnya alam semesta itu bukan terjadi secara alami, tapi karena pertempuran antar alam semesta yang dilakukan oleh penghuninya, dan Supreme Dimensional Being yang tak sengaja melahap dalam tidurnya.
Sampai saat ini, jumlah alam semesta yang ada di tingkat ke-6 ini hanya tersisa 776, dan seluruhnya berpotensi lenyap tanpa sisa.
7. Ranting Ketujuh, Dimensi Ke-10
Tingkat ranting tertinggi ini memiliki struktur kosmik yang paling abstrak dan transendental, menciptakan realitas yang melampaui batas-batas pemahaman yang ada di dimensi lebih rendah.
Dimensi ke-10 mengintegrasikan dan menyatukan hukum fisika, struktur, konsep, waktu, energi, dan materi dari semua dimensi sebelumnya. Transendental di sini artinya struktur fundamental dan hukum di dimensi ini menggabungkan elemen-elemen dari dimensi 4 hingga 9, yang menghasilkan realitas sangat kompleks dan multidimensional.
Meskipun dimensi ini bersifat transendental, struktur dan interaksi materi serta energi mengikuti pola-pola dan prinsip-prinsip yang merupakan sintesis dari hukum-hukum dari dimensi sebelumnya.
Waktu di dimensi ini mungkin bersifat fluid dan multidimensional, yang menggabungkan konsep waktu linear, siklus, dan probabilistik dari dimensi sebelumnya. Waktu di sini bisa mengalami berbagai bentuk pengalaman, dari keabadian absolut hingga perubahan yang bersifat non-linear.
Selain itu, tingkat ranting tertinggi ini juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan memengaruhi dimensi di bawahnya. Dengan kata lain, perubahan atau fenomena di dimensi ini dapat memengaruhi atau mengubah keadaan di dimensi lain, seolah memiliki hubungan yang saling terkait antara berbagai tingkat realitas.
Sebagai contoh, jika suatu peristiwa besar terjadi di dimensi ke-10, dampaknya dapat menyebar ke dimensi sebelumnya, yang memengaruhi struktur dan hukum di dimensi lain dengan cara yang kompleks dan multidimensional.
Tingkat tertinggi ranting ini memiliki sosok penguasa yang mampu melenyapkan segalanya. Bahkan, seluruh anggota Perkumpulan 11 Dewa Dewi Surgawi, Assembly of Celestials, tak memiliki keberanian untuk mengusik penguasa tingkat ini.
Sosok penguasa tersebut bernama Nyx, yang dijuluki sebagai Nightmare atau God of Death. Dia adalah Supreme Dimensional Being yang seharusnya tidak ada dalam Essentia Imaginary, sosok anomali yang awal keberadaannya tidak pernah terjelaskan.
Di tingkat tertinggi ini, jumlah buah alam semesta tidak menentu, yang tidak dapat dihitung dalam rumus matematika. Tidak ada yang tahu berapa jumlah alam semesta yang masih berdiri dalam ranting ini. Hanya Nyx yang tahu tentang itu semua.
Catatan:
Ini hanya sebagian struktur dari bagian ranting. Dimensi ke-10 dalam pohon ini bukanlah dimensi terakhir atau tertinggi. Masih ada dimensi puncak berdimensi ke-11 dan berpotensi lebih tinggi, yaitu Calestia atau bagian akar pohon kehidupan ini.
Seluruh ranting dalam lore ini, sangat berpotensi meluas dengan tambahan berbagai struktur dan materi di dalamnya. Jadi, lore ini bukanlah puncak, tapi pondasi awal yang belum menjelaskan bagian fundamentalnya.
Lore selanjutnya akan menjelaskan struktur buah apel atau alam semesta, beserta bagian dimensi terluar yang mencakup seluruh pohon ini, yaitu Omniverse.