Chereads / Reinkarnasi Pengangguran Di Ambang Kematiannya / Chapter 4 - Vol 1 Chapter 3 “Arc Magis: Dasar Dasar Sihir”

Chapter 4 - Vol 1 Chapter 3 “Arc Magis: Dasar Dasar Sihir”

Setelah melewati banyak perjuangan kecil, akhirnya saya bisa berjalan. Tidak terasa sudah dua tahun saya bereinkarnasi.

Juga, saya akhirnya bisa berbicara bahasa di dunia ini.

***

Sebuah kesempatan untuk memutuskan hidup dengan baik kali ini, oleh karena itu saya perlu membuat rencana.

Apa yang kurang dari diriku? Membaca, belajar, latihan, teknik. Itulah yang perlu.

Juga sebagai seorang bayi, hal yang bisa dilakukan sangat terbatas. Hanya lebih dari sekedar meminum ASI dari seorang ibu yang sangat menyayangiku. Setiap kali ia menatapku yang sedang meminum ASI-nya wajahnya memerah, ia sangat menyukainya. Namun itu tidak berlaku untuk pelayan, ketika saya membenamkan wajah di dada saat dia mengangkat-ku, dia tidak menutupi ketidaksukaan di wajahnya. Jelas dia bukan tipe yang suka anak-anak.

Mengira latihan fisik adalah hal yang tepat, saya mulai belajar membaca buku dirumah saya. Menurutku membaca adalah hal yang sangat penting jika ingin mendapat informasi yang kita cari. 

Saya memulai dengan buku pelajaran bahasa, dengan begitu akan lebih mudah untuk memahami serba-serbi yang ada di sekitar. Untungnya bahasa di dunia ini dekat dengan bahasa Jepang, meski karakter tulisnya berbeda tetapi kosakatanya mendekati yang saya kenal. Ayahku membantu membacakan, yang memudahkan saya untuk mengambil kata-kata, dalam waktu singkat saya bisa mempelajari dengan lancar.

Setelah bisa membaca, saya menemukan isi buku dirumah sangat menarik. Sebelumnya saya tidak pernah merasa senang belajar seperti ini. Mungkin karena pengalaman baru yang saya dapat di dunia ini. Namun setelah beberapa pemikiran, itu tidaklah berbeda dengan mencari informasi dari internet. Hanya ada beberapa buku dirumah kami, saya mengira ibu dan ayah tidak terlalu suka dengan kegiatan membaca buku atau karena harga buku yang mahal di dunia ini. Setidaknya itu sudah lebih dari cukup membantuku dalam belajar memahami bahasa beberapa waktu lalu.

Berikut adalah daftarnya:

The World and Its Regions, panduan untuk pengenalan tempat dan karakteristik unik di wilayahnya.

Ensiklopedia, ekologi dan daftar-daftar monster.

Berisi rincian monster-monster mengerikan di tempat tertentu dan kelemahannya.

Arc Magis, buku ajaran sihir yang berfokus pada penguasaan elemen, panduan mantra dari level pemula hingga mahir.

Great Alchemist, panduan untuk mengidentifikasi tanaman dan benda magis serta petunjuk peracikan ramuan.

The Story of Haestarius , sebuah cerita dongeng tentang pemanggil bernama Haestarius dan teman-temannya, yang melawan iblis dan menyelamatkan dunia dalam peperangan epik.

Labyrinth and The Swordsmen, kisah aksi dan petualangan dimana ahli pedang dan petualang lainnya menjelajahi ke kedalaman labirin pandora.

Beberapa di antara lain hanyalah novel fantasi dunia ini dan catatan harian biasa yang sudah lama. Hanya enam buku yang saya sebutkan yang layak dipelajari, namun ketertarikanku lebih tertuju pada buku ajar sihir yang secara khusus menarik perhatianku. Kesempatan untuk membaca dokumentasi aktual di dalamnya, sangat sesuai dengan kriteriaku. Saya mempelajari beberapa hal dari buku itu.

Pertama, sihir terbagi menjadi lima jenis: Sihir serangan, untuk berperang melawan orang lain; sihir pertahanan, untuk melindungi diri dari serangan; sihir penyembuhan, untuk menyembuhkan luka pada diri sendiri atau orang lain; sihir peracikan, untuk membuat ramuan yang dapat meningkatkan kemampuan sihir atau memulihkan daya magis orang lain yang rusak akibat penggunaan berlebihan; dan sihir pemanggilan, untuk memanggil sesuatu dari tempat entah berantah. Setiap jenis sihir meliputi beberapa elemen, yaitu api, tanah, air, angin, cahaya, dan hampa.

Pada dasarnya, setiap sihir yang digunakan mengandung unsur-unsur elemen tersebut, namun sihir dengan tingkatan tertentu dianggap sangat unik. Mungkin tergantung pada kemampuan penggunanya, dan tak jarang orang tidak bisa menerapkannya. Tingkatan sihir ini dibagi menjadi sembilan tingkatan.

-pemula—tahap awal, kedua, akhir

-Menengah—tahap awal, kedua, akhir

-Tinggi—tahap awal, akhir

-Knight

-Royal Knight

-Emperor

-Holy

-Saint

-Surgawi

Umumnya, seseorang akan mencapai puncak kekuatan mereka pada tingkat emperor, namun sangat sedikit yang bisa mencapainya. Bahkan, mencapai tingkat tersebut bisa membuat mereka menjadi pemimpin wilayah. Khusus untuk sihir holy, adalah suatu anugerah dari ilahi yang diturunkan pada gereja suci untuk melakukan sihir pemurnian yang sangat kuat untuk melawan para monster dan iblis. Oleh karena itu penerapannya tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, kecuali mereka yang merupakan anggota gereja murni. Level saint dan surgawi adalah sesuatu yang sulit dipahami, karena pada tingkatan tersebut banyak sihir dengan kemampuan khusus yang muncul.

Kemampuan-kemampuan unik ini tidak hanya membuat penggunanya jauh lebih kuat, tetapi juga memungkinkan mereka memanipulasi elemen dan hukum alam dengan cara yang belum pernah terlihat pada tingkatan di bawahnya. Tercatat bahwa mereka yang memiliki kemampuan seperti ini adalah dewa-dewa dari tujuh dunia, serta perwakilan terkuat dari ras penghuni setiap dunia.

Kedua, untuk menggunakan sihir dibutuhkan daya magis yang disebut mana. Mana adalah energi sihir yang terdapat di dalam tubuh, yang kemudian dialirkan melalui tubuh dan dikeluarkan menjadi kekuatan sihir. Siapa saja dapat menggunakan sihir selama mereka memiliki daya magis, untuk seberapa jauh orang dapat menggunakan sihir tergantung besarnya jumlah mana dalam tubuhnya.

Terutama ada dua cara untuk menerapkan ini: menggunakan kekuatan magis bawaan seseorang atau menggunakan kekuatan magis yang tertanam dalam suatu objek yang dinamai "item magis", akan lebih mudah dipahami jika yang pertama di ibarat-kan seperti kita adalah generator listrik itu sendiri dan yang kedua harus menggunakan baterai. 

Menurut buku itu, di masa lalu, sebelum sihir berkembang, sebagian besar orang menggunakan kekuatan dari dalam tubuh mereka sendiri untuk melakukan sihir. Namun, ketika penelitian tentang sihir mulai dilakukan, segalanya menjadi lebih kompleks. Orang tidak lagi menjadikan tubuh mereka sebagai media untuk melakukan sihir, karena metode itu tidaklah mudah dan membutuhkan latihan mental yang keras agar mampu mentransformasikan energi internal menjadi kekuatan sihir. Seiring waktu, sumber energi magis eksternal yang dapat diakses dengan mudah dikembangkan dengan cepat. Orang-orang dengan daya magis yang kuat mampu menggunakannya dengan baik, tetapi mereka yang memiliki sedikit daya magis bahkan tidak bisa melakukan mantra dasar. Oleh karena itu, para master sihir kuno mengembangkan cara lain untuk menarik kekuatan magis, yaitu dengan menggunakan objek tertentu sebagai perantara, lalu menyalurkannya ke dalam sihir.

Ketiga, ada dua cara melakukan sihir, yaitu menggunakan mantra dan lingkaran sihir. Dengan hanya mengacu pada pengucapan kata-kata atau menuliskan pola lingkaran sihir untuk dibacakan mantra. Di masa lalu lingkaran sihir adalah sumber utama kekuatan magis, namun setelah melalui banyak perkembangan, hingga saat ini mantra jauh lebih efisien dibandingkan dengan pola lingkaran sihir. Namun itu tidaklah menutupi segala kekurangannya bahkan mantra sihir terpendek pun membutuhkan waktu dua hingga tiga menit, sangat tidak relevan untuk anda gunakan dalam sengitnya pertempuran. Tetapi jika berhasil—menyelesaikannya, anda bisa menggunakannya berkali kali.

Mantra mulai menjadi norma ketika seorang penyihir berhasil memperpendek durasinya, Mantra paling sederhana membutuhkan waktu sekitar lima detik. Dan akibatnya, menjadikan cara untuk seseorang melakukan serangan. Dilibatkan dalam ritual sihir pemanggilan agar lebih kompleks, namun tidaklah membawa hasil yang lebih besar. Tetapi lingkaran sihir tetap menjadi sarana utama untuk sihir pemanggilan.

Keempat, besarnya kekuatan sihir seseorang ditentukan oleh jumlah mana yang dimilikinya. Karena hal tersebut merupakan bawaan sejak lahir, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk menambah kapasitasnya. Ini cukup berbeda dengan game RPG yang sering dimainkan, di mana Anda bisa meningkatkan MP saat naik level, tetapi hal-hal yang berjalan di dunia ini tidak seperti itu.

Hampir semua orang menyimpulkan bahwa kemampuan seseorang berubah seiring waktu. Saya bertanya-tanya, pernyataan mana yang harus saya ikuti.

Dikatakan dalam buku itu tingkat kekuatan magis seseorang diwariskan dari garis keturunannya. Saya tahu bahwa ibuku bisa menggunakan sihir penyembuhan, jadi saya berpikir saya bisa melakukan hal yang serupa. Meski begitu, ada rasa tidak nyaman dalam diriku; saya meragukan kemampuan sendiri untuk bisa melakukannya.

***

Untuk sekarang, saya memutuskan untuk mencoba sihir paling dasar yang bisa dilakukan. Buku teks itu mencakup segala jenis sihir, disertai dengan mantra dan lingkaran sihir. Dan disinilah yang menjadi arus utama, karena aku tidak punya sesuatu untuk menggambar lingkaran sihir, aku memilih untuk memulainya dengan mantra. Baiklah jenis sihir apa yang harus aku pilih, jika memilih sihir dasar api dan berhasil melakukannya itu akan membuatku menjadi seorang heroin dalam film aksi yang melawan kejahatan menggunakan serangan api. Namun jika gagal kemungkinan besar aku akan kehilangan tempat tinggal, terlebih banyak peralatan yang terbuat dari kayu yang akan membuat api cepat melahapnya. Mengesampingkan itu nampaknya sihir lain juga sangat berisiko, tetapi menurutku sihir air sangat aman untuk dipelajari, seharusnya akan baik-baik saja jika memulai dengan hal yang paling sederhana.

Tercatat dalam buku, penyihir paling mahir bisa merapal mantra tanpa melafal apapun. Setidaknya bisa mempersingkat waktu mantra secara drastis. Banyak orang yang berlatih agar dapat menghindari penggunaan mantra, tetapi saya tidak begitu yakin akan hal itu. Bagaimanapun jumlah mana seseorang tidak akan berubah dan tidak ada peningkatan level atau batasan ke level maksimum. Mungkin pikirnya dengan berlatih bisa mengurangi penggunaan mana untuk perapalan mantra.

Tetapi menggunakan sedikit mana tidak akan mengurangi keefektifan mantranya bukan?

Baiklah, apapun yang rintangannya, aku hanya perlu mencobanya.

Dengan membaca teks sihir tertulis dalam buku di tangan kiriku, aku mengulurkan tangan kananku dan mulai melafalkan mantra.

"Dengan air yang diberkati kekuatan kehidupan dimana engkau akan mengalir dan mengeluarkan aliran murni dari bagianmu—Waterball"

Aku merasakan seperti gumpalan air menggenang di tangan kananku, dan kemudian seolah-olah gumpalan itu mengalir melalui jari tanganku kemudian bola air seukuran seukuran kepalan tanganku terwujud.

Woah! Sontak aku berteriak karena perasaan aneh itu dan sesaat, bola air itu jatuh dan berceceran ke lantai.

Sepertinya batasku hanya sampai pada titik ini untuk mempertahankan mantranya. Mungkin aku perlu menambah konsentrasi.

Konsentrasi… Konsentrasi…

Sekali lagi aku merasakan perasaan yang sama, air mengalir di telapak tanganku. Baik, sepertinya kali ini benar. Aku mengulurkan tangan kananku, kemudian membayangkan bentuk gambaran di kepala saya ketika saya mengingat kembali keadaan sebelumnya terjadi. Tetapi saya penasaran, seberapa banyak saya bisa mengguna-kan mana. Saya pikir, saya tidak bisa menggunakan -nya terlalu sering.

Saya berencana untuk mempelajari satu hal dalam satu waktu yang sama sampai saya bisa melakukan -nya. Saya akan membayangkan bentuk gambaran dalam pikiran saya kemudian memainkannya sesuai dengan keinginan saya dan mencoba menerapkan-nya pada kenyataan. Jika gagal saya akan mengulangi langkah sebelumnya dan membentuk gambar yang lebih sempurna dalam kepala saya.

Mudah-mudahan metode pelatihanku saat ini adalah yang paling bagus, agar aku bisa menguasai sihir pertamaku dalam pembelajaran ini.

Saya mencoba kembali, menarik nafas dalam-dalam hingga darahku mengalir ke seluruh tubuhku, dari ujung kepala hingga ujung kakiku, berkumpul di tangan kananku, seperti terisi kekuatan. Kemudian aku merasakan kekuatan itu muncul di telapak tangan saya, dengan berkonsentrasi tinggi, aku menyelaraskan gerakan tubuh dan nafasku dengan sangat hati-hati.

Waterball, air, air, air, oh, sungguh, basah.. pakaianku basah menembus masuk ke celana dalam.

Hehe, Itu baru tidak lah parah. Mari kita lakukan lagi dan..

Aku mengeluarkan seluruh tenagaku dan mengucapkannya berulang kali: air, air ,air—air

Woeh! Aku berteriak dengan refleks murni, dari jari-jariku mulai dialiri aliran air dan saat itu juga bola air muncul. 

"Hah, apa?"

Plish.

Saat aku fokus memperhatikan, bola air itu jatuh ke lantai.

Aku tidak membatalkan mantranya, bukan? Lalu, kenapa efek sihirnya tiba-tiba menghilang?

Aku merasa sudah melakukannya dengan benar—persis seperti saat terakhir kali aku mencoba mantra ini. Apakah mungkin mantra memang tidak terlalu efektif ketika digunakan untuk mereproduksi aliran kekuatan magis di dalam tubuh?

Jadi, mungkinkah menggunakan mantra tanpa pelafalan semudah itu? Jelas, itu adalah keterampilan tingkat tinggi. Jika itu benar-benar mudah, untuk apa repot-repot melafalkan kata-kata? Aku memikirkannya dalam-dalam. Dan inilah aku, seorang pemula yang berhasil melepaskan sihir tanpa satu kata pun. Aku hanya memfokuskan energi magisku, membayangkan bentuknya dalam pikiranku, lalu menginginkannya untuk terbentuk.

Sepertinya itu cukup untuk membuktikan bahwa mantra mungkin sebenarnya tidak diperlukan sama sekali.

Mungkin saja, pelafalan mantra hanyalah pemicu sihir. Mengucapkan kata-kata mungkin membantu menciptakan efek sihir tanpa harus berkonsentrasi pada aliran energi magis dalam tubuh. Pelafalan mantra memungkinkan efek magis terpicu secara otomatis.

Mantra memang punya beberapa keuntungan. Pertama, itu memudahkan proses pembelajaran. Daripada harus menjelaskan berbelit-belit tentang cara merasakan aliran energi magis dalam tubuh, mengajarkan pelafalan mantra jauh lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan metode ini, lebih banyak orang bisa mempelajari sihir dengan cepat, yang akan mendorong penelitian sihir berkembang lebih pesat.

Keuntungan kedua adalah kemudahan penggunaannya. Sihir serangan, misalnya, sangat penting dalam pertempuran. Akan jauh lebih cepat mengucapkan mantra daripada harus menutup mata, berkonsentrasi, dan bersenandung untuk menyiapkan sihir. Situasi dalam pertempuran selalu bergerak cepat, jadi mengucapkan kata-kata jauh lebih praktis daripada melalui serangkaian gerakan panjang yang membutuhkan waktu.

"Hmm. Mungkin beberapa orang juga melakukan hal yang sama karena lebih mudah…"

Aku membolak-balikkan buku, tetapi tidak menemukan apa-apa tentang mengucap mantra tanpa pelafalan. Jadi apakah yang saya lakukan barusan adalah hal yang sulit?. Aneh, menurutku itu sangat mudah dilakukan.

Mungkin saya punya semacam bakat khusus dalam hal ini, tetapi itu menjadi keraguanku karena tidak bisa dimanfaatkan orang lain. Pikirku. Seorang pesulap biasanya membutuhkan mantra dalam setiap aksi yang mereka tunjukkan. Setelah merapalkan lebih dari puluhan ribu mantra, tubuh akan mulai terbiasa dengan mantra. Bahkan jika mereka tidak mencoba untuk membaca mantra tanpa kata mereka tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Tidak banyak yang dijelaskan dalam buku itu. Oleh karenanya, itu adalah hal yang sulit.

Gah..gah.., bukannya itu keren? Tanpa sengaja aku menemukan sesuatu yang tidak biasa bukan? Sepertinya penemuanku akan menjadi terobosan baru dalam studi ke depannya.

Oke. Tidak perlu buru-buru. Saya harus menghadapinya dengan tenang. Sudah pernah ku rasakan perasaan ini di masa lalu. Seseorang yang sombong karena memiliki suatu kelebihan dalam bidang komputer kemudian menjadi terlalu sombong dan gagal dalam menjalani hidupnya

Pokoknya yang paling penting sekarang adalah tidak menganggap diriku lebih baik dari orang lain. Aku harus belajar menahan diri. Ingat diriku, kamu hanyalah pemula noob, saya hanyalah pemain pemula dalam perjudian yang mendapat jackpot melalui keberuntungan bodoh. Kesempatan itu tidak akan terjadi lagi berikutnya. Daripada mengira ini semacam bakat bawaan lahir lebih baik bekerja keras dan terus belajar.

Untuk melakukannya lagi, pertama-tama saya mencoba mantra dan mengucapkannya lalu membayangkan dengan pikiran tunggal saya membentuk suatu gambaran, kemudian meniru bagaimana rasanya tanpa menggunakan mantra yang berbelit-belit.

"Ayo kita coba lagi", kataku sambil mengulurkan tangan kanan di depanku. Lenganku terasa sangat berat dan bahuku seperti ada sesuatu besar yang menindihnya. Aku kelelahan, apakah aku terlalu keras memaksanya?

Tidak. Saya belum siap menyerah. Seorang master RPG tidak akan berhenti sampai disini. Di saat-saat seperti ini pasti adalah terus berjuang sampai darah penghabisan, barulah anda bisa menjadi seorang veteran pro dalam versi diri sendiri. Apakah karena baru pertama kali mencoba, saya hanya memiliki sedikit kekuatan?. Tidak, ini tidak masuk akal.

Saya mencoba sekali lagi, berkonsentrasi dan—Waterball. Akhirnya saya pingsan setelah melakukan mantra. 

***

Ibu saya yang melihat saya tertidur di lantai menghampiriku dan berkata, "Rio jujur saja, sebelum tidur kamu harus pergi ke toilet dahulu."

Aku terbangun, kondisiku yang masih memegang buku di tangan, lalu aku mendapati aku mengompol sementara. Sial. Aku tidak percaya aku masih mengompol di usiaku sekarang. Sial bagaimana aku menjelaskan ini. 

"Heh tunggu", sekarang aku masih anak-anak bukan? Bukannya ini hal yang wajar dilakukan di waktu itu?

Huh.., sepertinya saya dihadapkan dengan fakta bahwa kekuatan sihirku terlalu rendah. Itu sedikit mengempiskan semangatku. Saya baru bisa mencoba dua waterball. Yang terpenting adalah bagaimana saya bisa menggunakannya. Mungkin saya harus menambah konsentrasi dan membuat trik untuknya.

Huh.

***

Keesokan harinya, setelah saya selesai melakukan waterball untuk yang keempat kalinya saya masih baik-baik saja. Namun setelah lima menit kemudian saya mulai merasa lelah. 

Mengingat pengalaman sehari sebelumnya, saya tahu bahwa melakukan mantra secara berlebihan akan menyebabkan saya pingsan, jadi saya akhirnya berhenti melakukannya.

Dan kemudian saya menyadari satu hal, itu membatasi saya pada keenam waterball—dua kali lipat dari yang bisa saya lakukan sebelumnya. Lalu saya menatap ember yang sebelumnya sudah diisi dengan air—bertanya-tanya mengapa aku bisa melakukannya lebih banyak dari hari sebelumnya. Apakah karena saya belum kelelahan? Apa mantranya jauh lebih sedikit menggunakan mana daripada pertama kali aku melakukannya?.

Aku mencoba melakukan semua mantraku hari ini tanpa pelafalan mantra. Aku ragu itu ada hubungan dengannya. Saya tidak tahu, tetapi jika saya melakukannya mungkin kemampuan saya akan berkembang lebih jauh di hari berikutnya.

***

Di hari berikutnya, jumlah waterball saya meningkat signifikan, sekarang saya bisa melakukan hingga tiga belas kali.

Rasanya semakin saya menggunakan mantra, semakin saya mahir menggunakannya. Dan jika itu benar, saya akan bisa melakukannya hingga dua puluh enam di hari berikutnya lagi.

Untuk berjaga-jaga, saya hanya melalukan sampai tahap itu sebelum hari berikutnya tiba.

Kemudian pada hari esoknya, saya berhasil melakukan hingga dua puluh enam. Itu tampak seperti aku benar menggunakan mantra jauh lebih sering tanpa menguras banyak kekuatan magis.

Apa yang sebelumnya dibahas dalam buku itu tentang cadangan magis seseorang yang ditetapkan sejak lahir? Saya merasa telah dibohongi!. Orang-orang hanya seenaknya membuat batasan pada hal yang sebenarnya tidak ada. Beraninya mereka memberi tahu pada anak-anak tentang batasan. "Sepertinya saya tidak bisa menerima hal yang dikatakan oleh buku itu." Gumam saya. Hal-hal yang tercatat di buku tersebut tampaknya mengambil perspektif bahwa ada batasan yang bisa dicapai oleh seseorang.

Mungkin maksud dari buku itu adalah bagaimana segala sesuatu sudah diatur setelah melalui banyak serangkaian latihan. Bahwasanya ada batas pada kekuatan magis seseorang sehingga tidak ada upaya untuk membuat anda melewatinya.

Cukup. Jangan terlalu dini untuk mengambil kesimpulan. Untuk saat ini itu hanya hipotesis, mungkin kekuatan seseorang akan meningkat saat mereka bertambah pengalaman atau sesuatu. Dan menggunakan sihir saat masih anak-anak membuat batas sihir meningkat drastis. Yang berarti saya sendiri memiliki kelebihan khusus yang——Ah cukup. Jangan terlalu menganggap diri sendiri istimewa.

Ini mirip dengan kemampuan atletik seseorang, dimana jika anda berolahraga saat masih dalam pertumbuhan kemampuan anda akan berkembang. Dan setelah selesai peningkatan hanya bisa tercapai sejauh ini, bahkan setelah melalui upaya yang intens. Berbicara tentang sihir di dunia ini, tidak menutup realitas bagaimana tubuh manusia bekerja. Prinsipnya masih sama.

Yang berarti saya harus membuat pilihan yang harus saya lakukan, yaitu; terus mengasah keterampilan saya selagi masih dalam pertumbuhan.

***

Keesokan harinya, saya memutuskan untuk mendorong sihir saya hingga batasnya setiap hari, guna meningkatkan kapasitas penggunaannya. Saat membayangkan sihir dalam pikiran dan menggunakannya tanpa merapal mantra, saya bisa merasakan kembali sensasi tersebut—rasanya cukup mudah. Saya berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama, saya dapat menguasai mantra pemula untuk setiap cabang sihir.

Yang dimaksud dengan 'mantra pemula' adalah mantra paling dasar yang berguna untuk melindungi diri, seperti Waterball, Rock Bullet, dan Firebolt, serta mantra tingkat pemula lainnya.

Setelah seseorang dapat merapal mantra dengan peringkat lebih tinggi dari Royal Knight, mereka diakui sebagai Water Imperial atau Fire Imperial, tergantung cabang sihir yang mereka pilih.

Saya sedikit berharap dapat menguasai sihir suci suatu saat nanti. Bagaimanapun, buku teks sihir saya hanya mencakup sihir api, angin, air, dan tanah hingga tahap tinggi. Jadi, di mana saya bisa belajar sihir suci?

Untuk saat ini, menjalani apa yang sudah ada adalah keputusan yang bijak; kita kesampingkan dulu sihir suci. Saya akan mempelajari beberapa mantra air pemula yang tercantum dalam buku itu. Mantra air pemula dalam buku tebal tersebut adalah sebagai berikut:

-Waterball: melempar proyektil bola air

-Water Defense: Mengeluarkan semburan air dari tanah yang membentuk tembok air

-Bubble Bomb: Membuat gelembung air yang bisa meledak untuk menyerang.

-Water Strike: Membuat panah air yang menghujani lawan dari langit

-Ice Mount: Menyerang lawan dengan gundukan es tajam

-Ice Sword: Membuat pedang es untuk menyerang

Itu semua adalah mantra tingkat pemula, tetapi jumlah kekuatan magis yang di perlukan untuk setiap serangan berbeda-beda. Kira-kira antara dua kali hingga dua puluh kali lebih banyak dari Waterball. Untuk pilihan saya, saya berpegang pada sihir air; sudah saya katakan sebelumnya jika saya mencoba sihir api, saya mungkin akan membakar rumah saya secara tidak sengaja.

Berbicara tentang sihir api, jumlah mana yang anda masukkan ke dalam mantra memengaruhi suhu hasil, jadi masuk akal jika cara yang sama dapat menurunkan titik suhu pada air akan membuatnya menjadi sihir es tingkat lanjut. Terlepas dari kenyataan bahwa Waterball dan Water Strike seharusnya dapat melayang di udara, saya tidak dapet melakukan itu karena suatu alasan. Saya tidak yakin mengapa. Apakah saya melewatkan bagian tertentu dari mantra? Entahlah saya tidak tahu.

Dalam buku arc magis juga mengatakan sesuatu tentang ukuran dan kecepatan mantra. Mungkin setelah saya membuat sihir, saya harus memberinya energi magis tambahan untuk mengontrol gerakannya.

Baiklah. Saya memutuskan untuk mencobanya, Heh? Aku bergumam saat bola airku membesar. Keren! Dan kemudian: Splash!

"Cih…"

Aku menjatuhkannya ke lantai lagi.

Setelah itu, saya bereksperimen untuk membuat mantra Waterball saya semakin besar dan kecil. Saya mencoba membuatnya dua sekaligus kemudian memisahkannya menjadi dua bagian dengan ukuran yang berbeda.

Saya menemukan beberapa hal, tetapi masih tidak berhasil membuatnya menjadi melayang di udara.

Mantra api dan angin tetap melayang di udara, karena tidak terpengaruh oleh gravitasi. Setelah gagal untuk beberapa saat, saya mencoba menggunakan angin untuk memindahkan bola api yang melayang, tetapi saya mendapat kesan ada yang tidak beres dengan itu.

Dan tiga bulan kemudian, berkat kesalahan yang saya lakukan dalam pembelajaran sebelumnya. Saya berhasil membuat Waterball saya melayang di udara. Sekarang menjadi jelas, mengapa mantra menjadi bagian penting dari proses tersebut.

Semua mantra mengikuti pola yang sama: dimulai dari asal mula mantra, dilanjutkan dengan penentuan ukuran dan kecepatan, kemudian diakhiri dengan aktivasi. Konon, dua langkah perantara dalam proses ini pertama kali ditetapkan oleh penyihir kuno yang memiliki kemampuan sihir hebat.

Pertama, perapal mantra memikirkan bentuk sihir yang ingin mereka gunakan. Selanjutnya mereka dapat memasukkan kekuatan magis tambahan pada jeda waktu dimana mereka dapat menambahkannya. Ketiga, setelah menentukan ukurannya, ada jeda waktu lagi bagi pembuat mantra untuk dapat mengontrol penuh sihirnya dengan menyesuaikan kecepatannya. Akhirnya, perapal mantra dapat melepaskan sihir dari tangan mereka.

Kira-kira begitulah cara kerjanya. Setidaknya saya bisa memahaminya. Triknya adalah menambahkan kekuatan magis pada dua tahap setelah langkah pertama. Kemudian memberi perintah pada mantra anda. Kecuali anda melakukan sesuatu untuk menyesuaikan ukuran mantra. Anda tidak dapat melanjutkan untuk menyesuaikan kecepatannya. Masuk akal jika mencoba mengubah kecepatan mantra terlebih dahulu, itu hanya akan membuatnya lebih besar dan menurunkan tingkat keakurasiannya. 

Dalam proses itu, saat menggunakan sihir tanpa merapal mantra, perapal harus berkonsentrasi penuh dan melakukannya dalam pikiran mereka. Kedengarannya sangat tidak nyaman, tetapi cara ini efektif untuk memperpendek waktu yang dibutuhkan guna mengeluarkan sihir dengan kemampuan mengontrol bentuk dan kecepatannya. Ini membuat mantra bisa dilancarkan beberapa detik lebih cepat.

Saya juga bisa mengendalikan perubahan pada mantra diawal. Cara ini tidak terdaftar dalam buku.Tetapi memungkinkan untuk membuat sihir air dan kemudian membekukannya menjadi Bola Es dan semacamnya.

Banyak hal bisa berhasil, itu semua hanya tergantung pada ide apa yang muncul di benak. Sekarang mulai terasa menyenangkan!

Tetap saja saya harus menyiapkan fundamental saya terlepas dari semua eksperimen yang ingin saya lakukan. Saya harus membangun potensi magis saya terlebih dahulu.

Yah—sekarang saya hanya perlu menetapkan tujuan yang jelas untuk sihir saya. Terlebih, saya sudah memiliki program latihan tersendiri: meningkatkan cadangan magis dan berlatih merapal mantra secara diam-diam. Apa pun hasilnya, kita harus berani memulai dari hal kecil.

Sejak saat itu, saya bekerja keras untuk meningkat-kan kemampuan sihir saya, mempelajari sihir pemula secara menyeluruh setiap hari hingga hampir pingsan. Tanpa terasa waktu telah berjalan hingga tiga tahun.