"Aku memyekuaimu."
Aku tidak percaya aku baru saja menembak gaids yang aku suka di chatting.
Aku menunggu beberapa menit berharap jawaban yang lebih baik sampai aku mendapatkan jawaban yang...
"Maaf Dieran, cinta ku masih lebih memilih karakter fiksi ketimbang dirimu."
Aku lalu menghela nafas untuk menenangkan diriku. tetapi tiba-tiba aku membanting ponselku ke kasur.
Tanpa aku duga ponsel ku malah terpental ke lantai. Aku mengambilnya hanay untuk melihat layarnya retak karenanya.
Sambil panik melihat ponselku aku tiba-tiba mendengar seseorang memanggilku. "Dieran, turun!"
Itu suara ibuku, aku lalu keluar dari kamar dan turun dari tangga dengan berlari.
Saat aku ingin turun, aku melihat sosok yang menempel di kakiku.
Kecoa! dengan refelks aku melompat.
Sayangnya aku mendarat dengan tidak tepat dan aku jatuh di tangga dengan keras lalu pingsa.
Aku tiba-tiba terbangun di hutan dan ada kabut tebal yang mengelilingi ku.
Aku melihat sosok gadis berambut putih mendekati ku.
Matanya yang hijau dan dadanya yang rata membuatnya terlihat cantik di mataku.
"Diaran, selamat datang di akhirat."
Aku terdiam. Ini akhirat!?
"Kau kelihatan kebingungan ya. Singkatnya kau mati."
"MATI!!?" Aku benar-benar terkejut
Gadis itu mengangguk. Tatapannya tenang.
Aku melihat gadis itu seperti menahan tawanya.
"Ada yang salah?"
"Ah tidak, hanya saja lucu melihat mu mati karena kebodohan. Berlari ketangga dan melihat kertas yang menempel di kakinya."
"Ya, aku memang ceroboh..."
Tunggu, aku mendengar sesuatu yang berbeda.
"Kertas!?" Kertas menempel di kakiku?
Gaids itu mulai tertawa dan aku muali jengkel.
"Oi, apa kau disini hanya untuk menertawakan ku?"
"Maaf, maaf aku hanya tidak bisa menahannya. Ngomong-ngomong namaku adalah Asuka, dewi penjaga akhirat ini."
"Jadi sekarang kau hanya punya dua pilihan reinkarnasi."
"Reinkarnasi!?" Apa itu nyata? Kenapa aku tidak dikirim ke surga?
Asuka mengangguk.
"Yup, kau bisa memilih lahir kembali ke dunia asal mu atau kedunia yang sudah dikuasai oleh raja iblis."
"Tunggu, kenapa tidak ada pilihan surga atau neraka?"
Asuka berjalan mendekati ku.
"Ya, aku bisa saja masuk ke surga. Tetapi untuk menunggu kenikmatannya kau harus menunggu ribuan tahun sampai hari kiamat. Maka pintu surga benar-benar akan di buka. Kau hanya bisa mengobrol dengan dirimu sendiri karena kau tidak dapat berbicara dengan orang lain. Kebanyakan orang jarang memilih surga jadi terkadang aku melewatkannya."
Apa-apaan gadis ini. Apakah dia benar-benar dewi?
"Lalu bagaimana dengan dunia yang di kuasai raja iblis? Bukankah itu jauh lebih mengeri?"
"Kau pasti suka menonton anime. Aku bisa memberikanmu sesuatu yang lebih kurang lebih sama dengan yang kau tonton. Aku tahu kau sering menonton anime dasar nolep."
Dia mengejek ku? Sebenarnya dewi mnacam apa dia.
"Oi, jangan panggil aku nolep. Aku masih bisa sering keluar rumah asal kau tahu."
"Kau bahkan mati di dalam rumah."
"Tidak ada hubungannya!"
Aku mulai kesal dengan Asuka.
Kenapa aku harus mati dan bertemu dengan dewi idiot ini?
Ngomong-ngomong tentang reinkarnasi. Kehidupan ku biasa-biasa saja.
Apakah aku akan memilih ke dunia raja iblis?
"Ngomong-ngomong aku akan memberikan mu kekuatan untuk mendampingi mu di dunia raja iblis kalau kau ingin berenkarnasi. Dunia itu mungkin sangat berbahaya jadi kau bisa memilih untuk apa yang kau bawa."
Itu... menarik.
"Baiklah aku akan memilih untuk berenkarnasi ke dunia itu."
"Baiklah sekarang aku akan memberikan mu pilihan untuk membawa sesuatu ke dunia yang kau pilih."
Asuka mulai memunculkan hologram kearah ku.
Itu menunjukkan skill dan senjata yang bisa aku bawa ya.
"Kalau kau menyentuhnya maka kau akan langsung bereinkarnasi Ke dunia yang baru."
Aku lalu memiliki ide licik.
Aku berjalan kearah Asuka.
"Apa yang kau lakukan!?"
"Tidak ada, hanya..."
Aku langsung melompat kearahnya dan memegang Asuka.
Lingkaran sihir mulai terbentuk dan mereka berdua mulai menghilang.
"APA YANG MAU LAKUKAN, DIE..."
Aku dan Asuka langsung menghilang dari tempat itu.