Ayah nggak usah bohong berantem sama harimau sungguhan pita, udah tau,magsud bapak.
gak perlu pakai cara seperti ini. Sebaiknya kamu tidak usah mimpi. Untuk mendapatkan guru -mu itu. Maksud ayah? Kamu akan mendapat laki_laki lebih baik dari dia. pita cuma cinta sama Pak Mara ayah.
Pita, itu sangat berisiko. Pak Guru Mara itu banyak yang suka terutama Karina. Kamu tahu kan, bagaimana lebaik karat? Nggak, ayah. pita bakalan buktiin.Apa lagi yang harus aku lakukan?
Untuk membantu anakku pitaloka
.
Ya ya, sebentar. Bentar ya. Assalamualaikum, Pak. Waalaikumsalam. Karina.
ini ada Makanan buat Bapak. Makanan? Buat saya? seharusnya tuh, karina nggak usah repot -repot bawain makanan buat saya. Karena, tiap pagi juga Pak Yusup kan nyediakan makanan buat saya. Atuk yang suruh, Pak Guru.
Lagian, Bapak juga udah nggak pernah lagi main kerumah. Saya suka nggak enak kalau main kerumah kamu sama Datuk. Datuk sendiri juga pasti repotkan sama kerjaann dia. Kan kalau ayah saya lagi sibuk, bapak bisa ngobrol -ngobrol sama saya.
Lagipula, saya juga pengen belajar banyak dari Bapak. Jadi pelajaran yang saya kasih di sekolah itu masih kurang juga? Bukan begitu, Pak Guru. Terus apa dong? Ada beberapa pelajaran terdahulu yang masih belum saya ngerti, Pak.
Saya pengen belajar banyak dari Bapak. Ya, itung itung, biar bisa lebih dekat sama Pak Guru. Terima kasih, Pak Guru.
Masuk dulu ajah karina. Tapi saya suka dengan cara Bapak mengajar. Alhamdulillah. Baguslah kalau begitu. Padahal sebenarnya saya juga jadi guru masih baru. Dan perlu banyak belajar dari guru -guru senior. Cara mengajar Bapak sudah sangat bagus lho Pak.
Dulu saja si pita itu benci banget sama belajaran matematika. Tapi sekarang dia malah suka banget sama belajarannya. Katanya sih itu karena cara mengajar Bapak yang mudah dimengerti. Dan saya juga merasakan hal itu lho Pak.
Sebenarnya Pitaloka itu adalah orang yang pinter. Tapi dia hanya menganggap kalau matematika adalah belajar yang paling sulit dalam hidup dia. Saya bimbing dia dan membuat dia berpikir kalau matematika itu sebenarnya tidak sulit.
Ayah, yang buat saya kagum banget sama Pak Guru.
Ya, Dek, sekolah. Takut telat.ya udah pak?
pita. pita. Aku tahu kamu pasti parah sama Guru Baru itu, kan? Guru Baru kita itu memang mata keranjang.
Aku ngawasin dia dari tadi pagi. Kalau dia bukan guru ku, udah aku laporin ke kepala adat atau pak kades sekalian. Biar dia diusir dari kampung kumayan ini. Coba kamu bayangin. Seorang guru, laki -laki lagi. berdua -duan sama murid perempuan di dalam rumah. Kan nggak bener, kan? pita tunggu pita
Dengar ya, bukan Pamara yang mata keranjang, tapi Karina yang gatal. percuma kamu mengarapkan cinta Pamara. semua orang juga tahu kan, Pamara itu cintanya sama Karina. Lebih baik kamu jadi pacar aku, Pitaloka.
Aku yang cinta sama kamu. Jauh sebelum mulai dia atang. Bahkan dari kelas satu aku sebenarnya udah jatuh cinta sama kamu. lepas.. lepaskan ihh cuihhhh amit_amit deh?
atuk Rajo, tolong, saya sakit hati. Kamu mau terima akibatnya kalau sampai teluh itu dikembalikan. Karena yang kita tahu ayah dari Pitaloka itu juga seorang inyi. Saya sanggup Atuk Rajo, saya sudah tahu konsekuensinya.
Saya akan membuat dia menyesal dan akan membuat dia menderita. Ibaratkan Pepaya ini adalah wajah Pitaloka.
Mana yang kamu inginkan? Saya ingin mulut Pitaloka hancur. Karena mulut itu sudah menyakitkan hati saya. Tolong saya Rajo.
***
aw..aw ..Ayah! Ayah! Ayah! Bibir -bibir pita Ayah! Kenapa ini? Kamu pasti telah di teluh orang. kurang ngajar siapa lakukan ini, sama kamu.ayah akan cari tau orang nya yang berani meneluh anak ayah,
Racun! Ayah jangan berpikir macam -macam. Ini pasti cuma alergi. Alergi apa? Kamu makan apa? Ini jelas sekali teluh. Kurang ajar. Biar saya lihat siapa yang berani sama kamu. Ayah jangan, Ayah!
Dokter Kadir aja.
Pita, ilmu teluh itu tidak bisa diubati dengan cara medis. Tapi, Pita bukan kena teluh ayah. Pita. hadapi aku pecundang hadapi aku pecundang, beraninya sama anakku,
Pitaloka Kok kamu keluar malam -malam begini? . Pak Guru.pak Yunus
Iya Pak. Pak Guru. Iya. Katanya Pak guru mencari saya. Iya Pak, Ada perlu apa ya Pak? Nanti aja dibicarain.Oh iya Pak guru
tok tok,? pitaloka mulut kamu kenapa? Ayo masuk. Tiduran dulu, disini.Saya periksa ya. Kenapa, Dok? Sebetulnya saya nggak enak sama ayah kamu. Orang -orang di kampung sini kalau sakit datang ke ayah kamu. anaknya malah datang ke saya.
Saya cuma minta diobati secara medis aja, Dok. Tiba -tiba aja mulut saya gatal -gatal, terus jadi kayak gini. Ya mungkin aja gara -gara salah.makan gitu dok,
Atau yang lain? Baiklah. Saya akan berusaha semampu saya. Saya priksa dulu.
***
Bapak pernah bilang ke saya, kalau di desa Kumayan ini, itu ada 6 inye. Tapi sampai sekarang saya baru menemukan 5. 1 labai karat, 2 atuk abu 3 atuk alang, 4 rajo langit, dan 5 limbubu.
terus yang ke enam ini siapa sebenarnya? Saya... ...heran. Kenapa Pak Guru sangat tertarik pada dunia inyi?
Dunia harimau jadi jadian. Sebenarnya saya penasaran sih. Kalau di jaman modern kayak gini, masih ada aja orang yang percaya dengan ilmu gaib seperti itu. Pak Guru, biasanya para inyi itu menurunkan ilmunya pada anak laki -laki nya.
Mau tidak mau. Bahkan bayi laki -laki yang diturunkan itu, sudah terlihat kadang -kadang tanda terlihat bahwa kelak akan menjadi harimau jadi jadian. Apa itu semua karena kutukan ya? Wah, saya tidak tahu Pak Guru.
jadi, ceritanya karna dulu di desa ini, adalah hutan lebat. jadi mereka berguru untuk menjaga diri dari gangguan binatang buas.
Berguru di puncak gunung bersama Atuk tunggal.
Harimau Tunggal itu meskipun sudah berumur ratusan tahun. Masih sehat, masih kuat. Kabarnya, kalau dia bepergian kemana saja, dia selalu mendarai Harimau yang sudah ditaklokannya. Tadi kan, Pak Yunus bilang, kalau anak inyi yang laki -laki itu akan diturunkan kemampuan nya, terus bagaimana dengan anak perempuan?
Biasanya tidak, Pak Guru. Para inyi di sini, mereka tidak punya anak laki -laki. Mereka semua punya anak perempuan. Artinya, Ilmu yang menyeramkan itu pasti akan punah. Ya, masuk akal juga itu.
Pantes saja, orang kumayang sangat ketakutan selama ini. Siapa yang berani melawan Mereka? Memang kepada para ulama mereka tidak mengganggu. Tapi kepada rakyat biasa, kepada orang -orang awam, mereka suka meneror dan menakut -nakuti.
***
Ganggu aku tidur saja kau, Atuk Abu. Bukan aku yang melukai anakmu. Kau salah bidik. lebaik karat. kau anakmu kalah dengan anakku. Aku tahu. Kamu telah memagari -anakmu.lebaik karat dengan kemampuan yang kau miliki.
Wajar kalau aku memagari anakku. Kita sama -sama punya anak .