Astaghfirullah,? Bapak ini yang dipuskesmas itu ya? Maafkan saya, Pak Guru. Kalau saya mengagetkan Anda. Kok bisa sih? Bapak ini bisa nyampe duluan disini. Bapak naik apa? Silahkan masuk, Pak. Pak Guru, Pak Guru ini patut diurumati. Saya tahu, ilmu, Pak Guru, ini sangat tinggi. Sebagai sopan santun, orang yang ilmu yang lebih rendah, harus mengunjungi orang yang berilmu tinggi. Saya hanya guru matematika saja, Pak. Pada orang awam, Anda bisa berkata begitu. Tapi kepada yang seilmu, nafas Anda ini sudah berisitakaran. Setinggi mana ilmu Anda? Saya nggak ngerti apa yang Bapak omongin. Pak Guru ini merendah, sampai menyentuh dasar bumi. Tapi saya tetap tahu, harimau ketujuh yang diramalkan sudah datang. Peristiwa besar sebentar lagi akan terjadi. Sekali lagi, saya minta maaf ke Bapak, karena saya belum mengerti apa yang Bapak omongin. Pak Guru, ada waktunya nanti Pak Guru akan mengerti. Oh iya, anak bapak yang bernama Pitaloka itu menjadi murid di sekolah saya. Untuk itu, saya datang kemari pak, anak saya itu mulutnya tajam, dan perkataannya suka menyinggung perasaan orang lain, saya takut dia di jaili orang pak guru, saya mohon kepada pak guru untuk melindungi anak saya. Akan saya usahakan pak. terimakasih saya permisi dulu pak, Saya sudah melihat semua pr kalian yang di kerjakan Dan masih banyak yang salah Kalian tau, pr yang saya kasih ke kalian ini. Itu adalah mata pelajaran kelas satu. Dan saya yakin, Patarik pasti sudah memberikan kepada kalian. Pitaloka. Majuk. coba baca pr'yang kamu tulis dengan keras, Karena guru lebih pandai dari muridnya, sebaiknya soalnya dijawab oleh gurunya saja. 00:03 Maksudnya apa itu? Iseng, pak. Iseng. Jadi, kamu berpikir, kalau apa yang saya ajarin selama ini tuh... Itu hanya iseng aja. Apa kamu ngamikir juga? Apa setiap kamu datang ke sini, kamu gak beranggapan kalau kamu juga iseng,silahkan keluar?" Ningsih! iya pak! Sini, tolong bagikan semua keteman -teman.tolong ya? " uhuk uhuk uhuk berdarah ada apa pak kenapa" pasti ulah Pitaloka,kasian pak guru dikerjain" uhuuh uhuk uhuk.. Karina, Karina, Karina! Aku minta tolong dong! Apa? Guru baru aku ada yang ngerjain dia muntah dara. Muntah dara? dia dimana sekarang? Dia lagi di kelas.dia lagi ngajar. tiba tiba aja' batuk terus berdarah, nunduk pak guru. haaaa... sudah tenang bapak, minum Dulu pak sebaiknya bapak istirahat Dulu. Saya rasa ada yang nggak suka sama Pak Guru. Tapi untung, tadi Pita ketemu saya di depan. Kalau nggak, Bapak bisa kehabisan darah. hati hati pak guru, tapi saya bisa bilang atuk, untuk lindungi ba pa? Enggak usah Salam aja buat Atuk ya Dari Peto alam. Ya kalo begitu saya pamit dulu ya pak"? Ya udah, semuanya kembali ke tempat duduk aja. Saya bersumpah. Bukan saya yang melakukannya. Justru saya sangat benci dengan ilmu jahat seperti itu, Pak. Saya juga nggak ada urusan kok, sama ilmu kayak gitu. Tapi tindakan kamu tadi, itu memberi contoh yang nggak baik bagi yang lain. Saya minta maaf. Sekarang saya bersedia. Mengerjakan soal tugas itu pak? Mana kapur tulis nya, set..set...set, udh selesai pak!! Hmm..seratus Buat jawabannya.prok..prok terimakasih pak guru. Ternyata anak pak abu ini pinter. Lima soal matematika dikerjakan dengan cepat dan juga benar. Tadi siang, Karina habis ngobatin guru peto alam di sekolah. Kayanya sih ada yang ngirimin racun deh. Soalnya dia sampai muntah darah. Tapi guru itu kagum loh ngeliat kehebatan Karina yang bisa ngobatin dia. Atuk gak pernah dengar nama itu? Guru yang dateng dari Jakarta itu loh Atuk. Yang pernah dateng kesini. Peto alam. Setau atuk dia namanya Mara atau gumara. 00:13 peto alam, putra yang terlahir karena kemauan alam"? Ini kopi daunnya, Ayah. Iya. Sama gorengan. Ayah, tadi guru baru di sekolah pita ada yang ngerjain. Tiba -tiba aja dia muntah darah. Dan kayanya dia curiga kalau itu pita yang melakukannya. Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu? Tatapan mata pak guru. Ah, kamu. Ya, tapi memang bukan pita. Justru, pita sangat benci sama emu seperti itu. Terus, gurumu bagaimana? Sudah sembuh. Waktu pita mau minta tolong Ayah, pita malah ketemu sama Karina, anak atuk lebaik karat. Terus, pita minta tolong Karina buat ngobatin pamara. Terus? Ya, muntah darahnya berhenti. Tapi, kayanya Karina suka sama pak gumara, Ya, hanya perempuan bodoh yang tidak suka dengan laki_laki tampan seperti gurumu itu. Ayah sudah pernah ketemu? Ayah sudah pernah ke rumahnya. hmm.. pita juga suka orangnya baik, cerdas, Wawasannya juga luas. Pak guru? Iya. Sebaiknya sih, nanti Bapak main lagi ke rumah saya. Nanti biar saya minta pegangan. Ya, sama Atuk lebay. Oh, kalau itu sih bisa kapan -kapan, kok. nggak usah buru_buru. kalau saya kenapa -napakan, Karina bisa bantu saya. Bapak bisa aja Yaudah kalau gitu saya pamit ya Pak Ya Assalamualaikum , Walaikum salam,"? Hati -hati Pak Guru, lebih baik jangan cari penyakit, anak lebaik karat itu sudah ada yang punya, namanya Revai Paliki, dia selalu berkuar -kuar bahwa Karina itu pacarnya. Ah... Apa mereka sudah bertunangan? Ya, belum sih. tapi.. orang di kampung kumayan ini, tahu bahwa Rivai -paliki itu naksir berat sama anak lebaik karat. Barusan kan bapak bilang kalau mereka itu belum bertunangan, ya kan? Iya. Berarti karina berhak dong untuk menyukai siapa saja tanpa yang larangan. Tapi kan sudah menyakiti hati seseorang. Memang benar. Seperti saya sekarang ini. Kedatangan saya ke sini, kedesa kumayan sebagai guru untuk membagikan ilmu kepada anak -anak. Niat saya jelas dan niat saya itu baik. Tapi dengan kedatangan saya ke sini, pasti ada seorang yang merasa tersakit di hatinya. Saya tidak mengerti maksud Pak Guru. Seperti patarik. Dia pasti merasa tersakiti dengan kedatangan saya ini. Sakit bagaimana? Sudahlah, Pak Yunus. terus terang aja sama saya. Apa, Pak Yunus, gak pernah sedikit pun curiga setiap mengantarkan makanan itu? ke saya, curiga kalau makanan ini, ada racunnya atau guna -guna? Pak, saya sudah dua kali muntah darah. Dan yang terakhir itu di dalam kelas. Mungkin sekarang ini bapak belum tahu siapa saya sebenarnya. pak Guru, saya cuma diberi tugas untuk mengantarkan itu kepada Bapak. Saya tidak tahu menahu apa isinya itu diberi guna -guna atau tidak. Saya orang tidak beri ilmu. Siapa yang tidak mengenal Gumara peto Alam, Maka dia telah merendahkan saya. Ibu saya menjuluki saya si Pait lidah, Semua perkataan Saya pait, kutukan saya Itu bisa terjadi. kembalilah kau kepada pengirimu
makasih ya buat yang sudah mampir 🙏