Sudut Pandang James
---
Malam itu udara terasa sejuk di kulit saya saat saya beranjak dari rumah kawanan, suara auman serigala yang jauh bergema di antara pepohonan. Saya ragu sejenak, menoleh kembali pada cahaya redup jendela rumah kawanan, sebelum berbalik dan melangkah masuk ke hutan. Pikiran saya berkecamuk, dipenuhi dengan pemikiran tentang apa yang akan terjadi, tapi saya mengesampingkannya. Saya memiliki tugas yang harus diselesaikan—tugas yang bisa mengubah segalanya.
Saat saya semakin dalam menjelajah hutan, bayangan semakin tebal, pohon-pohon menjulang tinggi di atas saya seperti penjaga yang diam. Saya bergerak dengan tujuan, langkah kaki saya hampir tidak menimbulkan suara di tanah yang lembut. Saya telah melakukan ini berkali-kali sebelumnya, menyelinap pergi di tengah malam untuk bertemu dengan satu-satunya orang yang bisa membantu saya—leluhur saya, orang yang telah membimbing saya sejak saya masih anak-anak.