```
SUDUT PANDANG VALENCIA
'Kamu pasti menjalani hidupmu dengan bahagia. Sudah lupa dengan saya?' Suara yang familiar itu bergema di sekitar saya, membuat saya sadar bahwa saya kembali berada dalam mimpi yang sama, dan saya menghela nafas.
Bagaimana mungkin saya lupa akan satu hal yang telah membuat malam dan tidur saya seperti neraka yang hidup?
Itu adalah siklus yang sama.
Saya akan muncul di istana ini, istana yang sama yang temboknya kelihatan gelap dan hitam tapi sebenarnya dilukis dengan darah, dan jalan-jalan di mana-mana diikuti oleh kematian.
Suara ini menggambarkan bahwa genangan darah ada di sekeliling saya.
Genangan darah, yang menyerupai manusia tembus pandang, menghantui saya seperti mimpi yang tidak pernah berakhir dari tuhan tahu sejak kapan.
Saya berdiri dari tempat saya.
Ya. Seperti waktu-waktu sebelumnya, saya terjebak dalam mimpi ini dan menghela nafas.