Perspektif MAVERICK
Dia sangat cantik.
Meski matanya terpejam karena rasa sakit yang dia rasakan dan air mata mengalir di sudut pipinya, dia adalah gadis tercantik yang pernah aku lihat.
Aku tidak tahu mengapa aku merasa seperti ini.
Ya, aku telah mengaku lebih awal dan setiap kata yang kukatakan padanya itu benar adanya.
Aku akan membunuh siapa pun jika itu berarti dia akan aman bersamaku. Aku bukan tipe kekasih yang akan membiarkannya bahagia dengan orang lain. Dia hanya milikku.
Namun, aku tipe penjahat yang akan melakukan segala sesuatu untuk melindunginya. Mereka memanggilku binatang buas tanpa alasan.
Perasaan ini lebih dari sekadar cinta. Rasa sakit di hati saya ini lebih dari itu.
Air mata juga menetes di mataku saat aku melihatnya begitu kesakitan dan bertanya-tanya apakah aku tidak seharusnya memaksakan diri ke dalamnya seperti ini.