SUDUT PANDANG VALENCIA
"Kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanya Maverick padaku saat aku mengayun-ayunkan kakiku, merasa agak berpetualang secara tiba-tiba.
"Seperti apa?" Aku mengangkat alisku ke arahnya.
"Sepertinya kamu ingin berbuat nakal dan ingin aku mendukungmu," katanya, dan aku menggelengkan mataku.
Menakjubkan bagaimana dia bisa membaca ekspresiku tanpa aku memberi hint apa pun atau tanpa dia bisa membaca pikiranku atau semacamnya.
Aku menggelengkan kepala.
"Hanya saja..." kataku, ingin mengubah topik pembicaraan.
"Hanya?" Dia mendesak lebih lanjut.
"Kamu terlihat kesepian dan yah..." Aku membersihkan tenggorokanku.
"Yah?" sang Alfa memandangku dengan senyum sinis.
"Hancur. Seperti seseorang yang telah banyak bertarung, seseorang yang telah terluka," kataku.