SUDUT PANDANG VALENCIA
Saya tahu akan sulit, berhadapan dengan dia dan menerima semua omelan, tetapi saya tidak tahu dia akan bertindak seperti itu saat saya bertemu dengannya.
Saya memperkirakan Dylan akan marah besar pada saya, tapi saya terkejut, alih-alih memarahi saya, dia malah menggenggam tangan saya dan menarik saya masuk ke sebuah pelukan, menyembunyikan wajahnya di lekuk leher saya.
Sudah 5 menit dia memeluk saya dan saya tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Memang selalu mudah bagi saya untuk berkelit saat saya dimarahi karena itu yang saya harapkan, tetapi saat mereka bersikap seperti ini...
Akhirnya tubuh saya mulai rileks dalam pelukannya dan hati saya mulai merasa tenang saat dia mempererat pelukannya.
"Maaf," akhirnya saya menggumam kata-kata itu.
