SUDUT PANDANG VALENCIA
"Tyler," aku tersenyum padanya sebelum melangkah mendekat hingga kami hampir berhadapan, menatapnya tepat di mata.
Dia memandangku, ekspresinya waspada, dan aku menikmati kehati-hatian ini.
"Kau benar-benar percaya bahwa aku tidak akan melakukan apa-apa padamu hanya karena kau adalah alfa tamu dari kawanan ini? Jangan lupa bahwa aku adalah gadis yang sama yang menolakmu, mempermalukanmu di depan semua orang. Atau tunggu, apa kau ingin aku beritahu semua orang bahwa aku adalah gadis yang melakukan itu?" aku bertanya padanya, dan dia menatapku dengan tajam.
Dia mengangkat tangannya dan meraih leherku, membuatku terkekeh.
Astaga, mengapa kehadirannya hanya memicu sisi psikotikku?