SUDUT PANDANG VALENCIA
"Sayang, bisakah kamu tunggu aku di sini? Aku akan kembali setelah mengecek ini," Maverick menopang pipiku, dan aku mengerutkan kening.
Aku menatapnya dengan tegas.
"Maverick, apa pendapatmu tentangku? Apakah aku hanya seseorang yang kamu cintai?" tanyaku.
Maverick menggelengkan kepalanya.
"Apa yang kamu bicarakan, Mitsuki? Kamu bukan hanya seseorang yang aku cintai. Kamu adalah cinta yang telah ku tandai, seseorang yang akan tetap di sisiku, dan aku akan mencintaimu selama keabadian. Kamu adalah seseorang yang akan menjadi Luna ku dan–" Maverick berhenti.
Mungkin dia mengerti mengapa aku bertanya seperti itu, dan dia menghela nafas sebelum mengacak-acak rambutnya saat mengenakan jaketnya.
Aku melakukan hal yang sama, dan dia menarik tanganku sebelum mencium bibirku dengan lembut.
"Aku tidak akan bisa menang darimu dalam soal kata-kata," kata dia sebelum membawaku keluar dari rumah pribadi itu, di mana mobil sudah menunggu kami.