SUDUT PANDANG VALENCIA
Mataku terbuka perlahan, cahaya pagi membuatku berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan diri.
Walaupun tirai sudah tertutup, sedikit sinar matahari masih masuk melalui celah-celah, jatuh langsung ke wajahku.
Aku menyeka air mata dari sudut mataku, kesedihan dari apa yang kulihat masih menggenggam hatiku dan membuatku merindukan lagi.
"Apakah kamu sudah bangun, sayangku?" Aku mendengar suara Maverick dan memalingkan pandanganku untuk menatapnya.
Dia berdiri di hadapanku dengan baki makanan di tangannya, senyum lembut menggantung di bibirnya sementara matanya bersinar dengan kebahagiaan atas sesuatu yang sulit diuraikan.
"Hmm," Aku bergumam, tanganku meremas selimut di dada saat aku merasakan kakiku yang telanjang dan sadar bahwa aku tidak memakai apa-apa di bawah selimut.
Seolah-olah Maverick mengerti keraguanku, dia menghela nafas, berjalan ke arahku, dan meletakkan baki di meja samping tempat tidur sebelum mencium keningku.