Sudut Pandang ALFA MAVERICK
Gembira. Itu bukan kata yang bisa mendeskripsikan perasaanku.
Aku juga frustasi karena butuh kesabaran segenap hati untuk tidak menarik celana Valencia ke bawah dan menikmati cairan surgawinya yang pasti akan membawaku ke ekstasi.
Aku memandangi wajahnya yang damai saat dia tidur di tempat tidur dengan tangan-tangan kecilnya melingkari tanganku.
Aku tidak tahu apa yang mengganggunya. Mungkin berhubungan dengan identitasnya atau sesuatu yang lain, tapi dia terlihat sangat bertekad ketika dia bilang mau pergi. Kini, selain mengawasi para penjahat karena pertemuan para alfa, aku juga harus mengawasinya, agar dia tidak lolos dari genggamanku.
"Selamat tidur, sayangku," aku mencium bibirnya lembut sebelum bangun dari tempat tidur.
Mendengar suara ketukan lain di pintu, aku menghela nafas.
Timku sudah datang, dan aku perlu berbicara dengan mereka tentang apa yang terjadi, atau tidak mungkin aku meninggalkan Mitsuki sendirian.