```
Oberon duduk di takhtanya, masih diliputi kekhawatiran. Dia tidak ingin membayangkan reaksi Nyx, dia memegang kepalanya, masih menunggu kepulangan mereka.
Dia berdiri dan berjalan mondar-mandir di ruangan itu, "Mengapa mereka belum kembali juga?"
Dia menggigit bibirnya, masih menunggu mereka.
"Tolonglah, Nyx, kembalilah bersama mereka, tolonglah," gumamnya.
Dia duduk lagi tetapi kali ini bukan di takhtanya. Dia memegang kepalanya, "Apa yang telah kulakukan?"
Seorang pengawal masuk, "Yang Mulia," dia bersembah sujud.
Dia mengangkat kepala, "Ada berita apa?"
"Para tetua telah kembali, Yang Mulia," ujarnya.
Dia berdiri, ketegangan di matanya, "Apakah mereka datang bersama Nyx?"
Dia menggelengkan kepala, "Saya tidak tahu, Yang Mulia," dia membungkukkan kepalanya.
Wajahnya muram, "Baiklah, terima kasih," katanya.
Dia membungkukkan badan dan meninggalkan ruang takhta.
Beberapa menit kemudian, para tetua masuk ke ruangan, mereka semua memberikan penghormatan.
