Oberon masuk ke ruangan itu, memberikan kedua orang di sana tatapan aneh.
"Kalian berdua sedang membicarakan apa?"
Due dan Selena bertukar pandang, Selena menelan ludah, "Seberapa banyak yang kamu dengar?"
Ia mengangkat alisnya, "Itulah mengapa saya bertanya," dia mengangkat bahu.
Selena merasa lega, rasa lega itu terlihat jelas di wajahnya.
"Kami hanya.."
Due menyela, "Kami hanya sedang membicarakan hal-hal acak, sebagian besar untuk para wanita.. kamu tahu.." dia tertawa gugup.
"Hmm, begitu ya?"
Selena mengangguk, "Ya.. ya, itulah yang kami bicarakan, hal-hal acak."
Oberon menyipitkan matanya, dia tidak ingin mempercayai mereka karena ada yang tidak beres, tapi dia hanya mengangguk.
"Jika kalian bilang begitu," dia mengangguk, dia melihat Due, "Due, tinggalkan kami. Saya ingin berbicara dengan dia."
Due melihat Selena, memberi anggukan yang meyakinkan, membungkuk dan meninggalkan ruangan itu.
Selena menarik nafas dalam-dalam, "Apa yang ingin kamu bicarakan?"
