[Perspektif Elizabeth]
"Saya masih punya beberapa urusan untuk diselesaikan."
Armstrong membuka pintu dan berjalan keluar.
Saya tinggal sendiri di kamar, merasa linglung. Rasanya seperti beban berat telah menghantam hati saya.
Armstrong tidak menolak saya secara langsung, tapi saya merasa seakan hati saya sedang dirobek oleh gelombang kesakitan yang intens. Saya melemparkan diri ke tempat tidur dan mulai menangis ke dalam bantal.
Setengah sarung bantal menjadi bercak akibat air mata saya. Saya ingin menggunakan tubuh saya dan ikatan pasangan kami untuk membuat Armstrong berubah pikiran, tapi dia tetap menolak saya. Dia tidak mau tinggal. Saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah hasil ini sebelum meninggalkan pak.
[Perspektif Donald]
Lebih dari 50 korban dalam satu malam serangan.
Angka-angka tragis ini membuat saya kelelahan secara fisik dan mental. Untungnya, saya masih memiliki Margaret.