[Perspektif Margaret]
Saya mengambil tangan Elizabeth dan berkata, "Elizabeth, terima kasih."
Ini adalah kali pertama saya benar-benar berterima kasih kepada Elizabeth dengan tulus, tapi saya benar-benar tersentuh saat itu. Saya menambahkan, "Terima kasih sudah peduli dan mencintai saya seperti ini."
"Tentu saja. Kita kan saudara perempuan," kata Elizabeth. Dia memfokuskan pandangannya pada saya lagi, memperhatikan saya dari atas ke bawah. "Saya sangat senang kamu baik-baik saja."
"Bagaimana keadaanmu dua hari ini? Apakah Armstrong memperlakukanmu dengan baik?" tanya saya.
"Semuanya baik-baik saja."
Elizabeth menghindari tatapan mata saya saat berbicara. Dia mengalihkan pandangannya ke seprei saya. Saya memperhatikan reaksinya yang tidak biasa. Elizabeth selalu bertingkah aneh ketika saya menyebut Armstrong, yang membuat saya khawatir tentang hubungan mereka.
"Apakah kamu masih tinggal di rumah dua hari ini?" tanya saya secara tidak langsung.
"Benar," kata Elizabeth.
