Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Splinters of eternity

Wildan_Mahmud
--
chs / week
--
NOT RATINGS
986
Views
Synopsis
Namanya adalah Jo, laki laki yang lahir dari keluarga kaya dan sangat berkelimang harta. di usianya yang ke 21 tahun ia telah menjadi seorang CEO muda pemegang saham terbesar dunia intertaiment. karena namanya yang terkenal itulah Jo menjadi incaran para penjahat di dunia Mafia, hingga Jo di culik dan di bunuh di tempat dengan cara di penggal. sementara tubuh nya telah terkubur di tanah atau meninggal, jiwanya malah berinkarnasi ke zaman kuno di mana ia tidak dapat mengigat ingatan dari tubuhnya di zaman moden....
VIEW MORE

Chapter 1 - chapter 1 antara hidup & mati

"hidup itu memang se singkat itu ya?"

~Jo~

Terlihat seorang wartawan sedang menyiarkan berita terkini yang terlihat sangat besar dan itu merupakan sebuah kekacauan yang tidak pernah di inginkan,

"Berita terkini! telah di temukan potongan tubuh dan kepala dari seorang CEO terkenal di negri ini, tak lain dan tak bukan adalah Jo. Tubuh nya di temukan dalam keadaan mengenaskan, dengan luka tusuk di sekujur tubuh nya juga kepala yang terlepas dari badan nya. Apakah dunia intertaiment akan menjadi kacau balau? kita lihat di masa mendatang..." Ucap wartawan lirih di akhir kalimat karena Jo merupakan salah satu bias nya yang sangat ia kagumi.

_____________

Beralih ke sebuah rumah mewah dan nampak sagat indah, ada beberapa orang dengan ekspresi sedih, terluka, tidak percaya mendengar berita di TV bahwa anak dan cucu mereka telah di bunuh dengan begitu kejam. Padahal ia adalah satu satunya harapan dari keberlanjutan generasi keluarga 'Darion'. Salah seorang pria paruh baya mengebrak meja dengan marah membuat seluruh etensi keluarga Darion terarah pada pria paruh baya itu "ini tidak bisa terjadi! Cucu ku satu satunya telah di bunuh dengan kejam dan kalian hanya bisa menaggis hah?!" Ucapnya keras hingga seluruh ruangan bergetar dengan suara yang menggema, salah seorang pria yang nampak lebih muda dengan tampilan santai namun dingin mulai berdiri "ayah, bukan aku ingin diam saja! Tapi.... Huh ayah tahu sendiri bagimana jadinya jika kita ikut campur kan?" ucap pria yang lebih muda dari pria tadi. Mereka hanya bisa menghela nafas melihat perdebatan itu, sementara wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu hanya bisa menaggis dalam diam. Ia sebenarnya ingin pergi ke lokasi dan memeriksa putra nya itu namun di larang oleh sang suami dan ibu mertuanya karena akan semakin membuat kacau dan kegiatan internal keluarga Darion sedikit melemah akibat para musuh yang menggunakan kesempatan ini untuk membuat perusahaan besar 'Darion cororation' menjadi tak tersisa...

____________

Sementara di lokasi, seorang pria tampan yang masih tak percaya bahwa tubuh nya telah mati dan ia hanya bisa melihat tubuh nya sendiri, tubuhnya terbaring dengan kepalanya yang lepas. Ia benar benar tidak menyangka sebuah kesuksesan seseorang bisa membawanya kedalam jurang terdalam dalam hidup seseorang...

____&&_______

12 jam yang lalu....

Seorang pria tampan sedang duduk di meja kebesaran nya, dan muncul sang sekertaris yang merupakan seorang wanita yang cukup cantik. "Tuan jo, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ucap wanita itu melirik Jo yang masih saja fokus pada laptop nya, hingga akhirnya wanita itu mengebrak meja Jo "Tuan!" Ucapnya keras membuat Jo yang terlalu fokus berdecak kesal "Rani, bisakah lebih lembut sedikit? Apa kau tahu aku sedang fokus?" Sanggah Jo dan akan kembali pada laptop nya namun di tahan oleh Rani "tapi tuan Jo, anda sudah di tunggu seseorang!" Rani bicara dengan nada ngegas dan sedikit kesal hingga membuat Jo akhirnya mau tidak mau harus keluar dan menemui orang yang di sebut Rani.

Setelah sampai di sana ternayata itu adalah salah satu dari aktor dari agensi nya "ada apa Luke?" Tanya Jo to the poin membuat Luke menelan saliva susah payah dan akhirnya ia kembali bicara "begini tuan Jo, saya punya sebuah proyek sebuah drama yang ingin saya bintangi dan berada di dalam nya.." ucap Luke dengan tangan berada di antara dagu dan menopang kepala nya, hal itu sontak membuat Jo bingung "proyek drama seperti apa yang bisa membuat seorang Luke begitu tertarik?" Tanya Jo penasaran, karena pada biasanya Luke lah yang selalu menolak tawaran drama namun entah kenapa hari ini dia berinisiatif mengajukan diri dan menurut Jo itu adalah sebuah terobosan baru.

"Hanya ingin saja tuan, dan juga saya sudah cukup lelah untuk terus menerus menolak tawaran drama kan?" Ujar Luke dengan ekpresi yang tidak bisa di tebak sementara Jo hanya bisa menghela nafas "apa nama drama itu?" Luke membuka ponsel nya dan menujukkan poster yang ada di media sosial yang ia ketahui sebelum ini. "Pisau hitam huh?, Apa bagusnya?" Jo meremehkan membuat Luke mendesah kesal "itu bagus! Kalau anda tidak menginzinkan saya, saya tidak akan pernah mau mengikuti syuting untuk drama apapun dan sampai kapan pun" ucap luke mengancam dengan pandangan tajam bahkan tangan tangan sudah berada di atas meja dan mengebrak keras membuat ruangan yang semula sunyi menjadi begitu ramai. Jo pun akhirnya mengizinkan dan Luke hanya tersenyum senang lalu keluar ruangan sementara Jo memijat pelipis nya pelan merasakan pusing yang menyerang akibat ulah bajingan kecil itu 'sepertinya, aku harus segera mengeluarkan Luke dari industri ini jika tidak aku bisa menjadi stres sendiri karena hal ini' ucap Jo dalam hati dan menghela nafas lagi dan memutuskan untuk pulang dan istirahat.

____&&______

Keesokan harinya Jo sedang berada di dalam mobil mewah nya dan menuju lokasi syuting Luke untuk memastikan sesuatu 'sial si Luke dia berani menipuku!' ucap Jo dalam hati merutuki nasib nya yang tidak pernah ada habisnya dengan masalah yang selalu saja muncul, setelah ia tiba di lokasi syuting yang di janjikan ia menatap tempat syuting itu sedikit waspada karena entah kenapa ini lebih tepat seperti gedung kosong di bandingkan tempat syuting. Setelah beberapa saat akhirnya ia keluar belum selangkah namun ia di sekap dengan obat bius dan ia memukul mundur orang itu namun satu orang kembali muncul, dan memukul kepalanya dengan tongkat bisbol "Sial!" Umpat Jo sebelum pingsan.

Disebuah sawah yang nampak familier dan seperti sawah mati atau sudah tidak beroperasi, ia mengeram kesal dan mencoba melepas kan diri dari ikatan hingga seorang bertopeng datang dan membuat Jo berlutut secara paksa dan mencengkram dagu nya kuat.

"akhirnya! Aku bisa juga menagkap mu Jo!"

"Siapa kau?!"

"Orang yang paling membencimu"

Tanpa kata kata orang itu memukuli Jo yang masih terikat dan berlutut di tanah dengan membabi buta. "Sialan kau! Beraninya saat aku terikat!" Umpat Jo dan menendang orang itu membuat nya jatuh ke tanah dengan tersungkur. Jo pun tertawa terbahak bahak,membuat orang itu tersulut Emosi dan mengeluarkan pisau dari saku dan menusuk nusuk Jo dengan brutal hingga darah Jo keluar begitu cepat. Dia merintih kesakitan dan bertanya dengan suara lirih "s..sia..pa kau....s...sialan!" Umpat Jo masih ingin tetap hidup dan orang itu taertawa sinis dan membuka topengnya, segera setelah itu Jo terbelalak "kau!!" Belum sempat Jo berdiri sebuah katana menebas leher nya hingga kepala Jo lepas dari badan nya begitu saja.

_____&&_____

Kembali ke saat ini.....

Setelah melihat tubuh nya seperti itu Jo hanya bisa pasrah hingga ia tiba tiba di tarik paksa ke dalam sebuah lubang tanpa cahaya... "Akhh!! Apalagi ini!!" Ucapnya frustasi dan akhirnya pandangan nya kabur dan pingsan....

"Takdir mu belum selesai di sini anak muda, aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Gunakanlah dengan sebaik baiknya" sebuah suara menggema itu perlahan menurun dan menghilang bersamaan jiwa jo juga menghilang.....

Bersambung...