Di sisi lain, Alandra dengan kesal mematikan ponselnya.
"(Aku akan membunuh orang yang ingin menyentuh Lex Luthor... Aku akan berusaha datang dan menyelesaikan ini, Lex Luthor,)" pikirnya. Rupanya, dia langsung mengatakan hal tadi karena mengira yang menerima panggilannya adalah Dae Kim, padahal yang mendengarnya adalah Lex Luthor. Kini kesalahpahaman telah terjadi.
Tiba-tiba, Lex Luthor melempar ponselnya hingga hancur di tembok. Ponsel itu pecah berkeping-keping, membuat dinding menjadi retak.
Kepingan itu berhamburan, dan Lex Luthor mulai bernapas dengan kesal, seperti banteng yang hendak menyeruduk.
"(Jadi kau hanya memanfaatkan hal ini, huh... Aku bodoh sekali mempercayakan sesuatu padamu... Dia telah banyak berubah... Rupanya dia hanya memanfaatkan jabatanku sebagai gantinya... Alandra, kau orang yang buruk!)" pikirnya dengan marah.
"Nona Luthor!!" asistennya, Jun, masuk dengan membuka pintu, lalu melihat Lex Luthor yang menatapnya dengan kesal, membuatnya terdiam.
"No... Nona Luthor... Maafkan aku... Tapi Tuan Alandra menghubungiku berulang kali."
"Abaikan dia... Jangan urus dia sekarang, biarkan aku fokus pada pekerjaanku yang di sini... Putuskan semua hubungan dan beri tahu lelaki buruk itu!" kata Lex Luthor tegas dan kesal, lalu berjalan pergi.
"No... Nona..." Jun terdiam, melihat darah di lantai. Darah itu jelas keluar saat Lex Luthor mencabut selang infusnya untuk bisa berjalan.
"(Tapi... Tuan Alandra mengatakan sesuatu padaku...)" dia terdiam lagi, mengingat telepon sebelumnya dari Alandra di mejanya. "Nomor siapa ini?" gumamnya bingung, lalu menjawab telepon.
"Apa ini benar nomor milik Lex Luthor?" suara di ujung sana rupanya milik Alandra.
"Ah, maaf... (Ini Tuan Alandra kah?) Ponsel Nona Lex Luthor ada padanya, aku asistennya."
"Kalau begitu, sampaikan pesanku... Ponsel Lex Luthor dibawa oleh pria bernama Dae Kim dan kami berbicara tentangnya. Dia mengaku sebagai orang dekat Lex Luthor dan berencana untuk menghasutnya secara perlahan. Aku sudah bilang padanya, aku akan datang dan membunuhnya jika dia berani menyentuh Lex Luthor," kata Alandra, tak tahu bahwa yang mendengar percakapan itu adalah Lex Luthor.
"(Dan begitulah... Apa yang harus kulakukan? Aku harus menyampaikan pesan ini pada Nona Lex Luthor, tapi ia tak mau tahu... Bagaimana ini...?)" Asisten Lex Luthor kini panik.
"(Kenapa aku tak bisa fokus pada hal ini?)" Alandra terdiam, memutar-mutar pulpen di tangannya sambil duduk di meja kantornya.
Kemudian, Hajime masuk begitu saja. "Tuan Alandra," katanya dengan tatapan serius, mendekati meja Alandra.
Alandra menoleh, menunggu Hajime mengatakan sesuatu.
"Tuan Alandra, aku ucapkan selamat... Kediaman kini menjadi milik Anda seutuhnya, dan berubah nama menjadi Kediaman Alandra," kata Hajime.
Alandra terkejut seketika dan langsung berdiri. "Apa maksudmu?!"
"Nona Lex Luthor memberitahuku bahwa Anda yang akan menggantikannya sepenuhnya, bukan sementara. Termasuk apapun yang ada di sini, semuanya akan menjadi milik Anda," jawab Hajime.
"(Apa yang sebenarnya terjadi...?!)" Alandra terdiam, tak percaya, lalu segera mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Lex Luthor, tetapi tak ada jawaban.
"Cepat, hubungi dia!" Alandra memerintahkan Hajime, yang segera mengeluarkan ponselnya dan mulai mencoba menghubungi Lex Luthor. Tak lama kemudian, Hajime menatap Alandra. "Maafkan aku, Tuan Alandra, tapi Nona Lex Luthor di luar jangkauan. Mungkin dia berganti nomor. (Ini sudah sekian kalinya dia mengganti nomor hanya karena ponselnya rusak. Aku masih bingung kenapa Nona Lex Luthor selalu mengganti nomor hanya karena ponsel rusak.)"
"(Ponsel rusak?... Apa ini artinya dia berkelahi? Tapi dengan siapa... Tunggu, biarkan aku memikirkan sesuatu... Saat aku terakhir kali menghubungi ponsel Lex Luthor... Aku berbicara dengan siapa? Karena tak ada suara orang di sana?!)" Alandra terdiam, serius memikirkan.
Dia khawatir akan Lex Luthor. Dia merasa perasaannya bercampur aduk. Dia terus memikirkan Lex Luthor, dan ketakutan mulai merayap dalam hatinya. "(Kenapa aku tidak bisa menghubunginya? Apa yang sebenarnya terjadi?)" gumamnya dalam hati. Dia tahu bahwa Lex Luthor berada dalam situasi yang sulit, tetapi apa yang membuatnya begitu mendesak untuk pergi ke Las Vegas? Kenapa harus menyelesaikan semuanya di sana?
Pikirannya penuh dengan berbagai kemungkinan yang menghantuinya. Tanpa berpikir panjang, Alandra membuka laptopnya dan mulai mencari informasi tentang penerbangan ke Las Vegas. Namun, ia terkejut saat melihat bahwa tidak ada penerbangan langsung dalam waktu dekat. "Apa yang harus kulakukan?" tanyanya pada dirinya sendiri, frustasi. Dia merasakan keinginan yang kuat untuk segera bertindak, tapi segala sesuatu tampak tidak berpihak padanya.
Alandra kemudian mengangkat teleponnya lagi dan menghubungi Hajime, berharap ia memiliki informasi lebih lanjut. Sambil menunggu Hajime mengangkat telepon, pikirannya kembali ke kata-kata terakhir yang ia dengar dari Hajime: Lex Luthor menyerahkan segalanya padanya. Bagaimana mungkin Lex Luthor memberikan begitu banyak kepercayaan padanya? Ada sesuatu yang tidak beres, dan Alandra merasa harus mengetahuinya.
"Tuan Alandra?" suara Hajime terdengar di ujung telepon, membuyarkan lamunannya.
"Hajime, aku butuh informasi lebih banyak tentang apa yang terjadi dengan Lex Luthor. Kenapa dia pergi ke Las Vegas jika ujung nya ada yang bilang bahwa dia sangat dekat padanya? Apa dia menyebutkan sesuatu sebelum dia pergi termasuk bertemu seorang pria?" tanya Alandra dengan nada mendesak.
Hajime terdiam sejenak di ujung sana, seolah mempertimbangkan jawaban yang tepat. "Tuan Alandra, Nona Lex Luthor tidak menyebutkan alasan spesifik kenapa dia harus ke Las Vegas untuk menemui seseorang. Tapi dia memang terlihat sangat terburu-buru untuk pekerjaan nya. Ada sesuatu yang mengganggunya. Aku tidak bisa memastikan, tapi aku merasa ini terkait dengan seseorang yang dia temui sebelum berangkat."
"Seseorang? Siapa?" Alandra memaksa, nadanya semakin khawatir.
"Aku tidak tahu pasti, Tuan. Namun, yang aku tahu, Nona Lex Luthor memiliki hubungan erat bisnis apalagi untuk Ayahnya yang dulu bekerja sama dengan seseorang bernama Dae Kim sebelum dia memutuskan untuk pergi. Aku tidak tahu pasti lengkapnya, tapi sepertinya ada ketegangan di antara mereka. Setelah itu, Nona Lex Luthor langsung memesan penerbangan dan pergi. Dia mungkin tidak tahu bahwa Dae Kim ada di sana."
Alandra menggigit bibirnya. Nama Dae Kim muncul lagi. Dia adalah salah satu orang yang disebutkan sebelumnya. Sesuatu tentang pria itu selalu terasa salah bagi Alandra, dan kini semua tampaknya mulai terhubung. "Hajime, aku harus pergi ke Las Vegas. Apapun yang terjadi, aku harus menemui Lex Luthor. Aku perlu jawaban," kata Alandra dengan tegas.
"Tuan Alandra, aku akan membantu mengurus semuanya dari sini. Jika Anda butuh informasi lebih lanjut, aku akan tetap mencari tahu apa yang bisa aku lakukan di kediaman ini. Namun, mohon berhati-hati. Situasi ini tidak sepenuhnya jelas, dan aku khawatir ada pihak lain yang terlibat," Hajime terdengar cemas, tapi dia tahu Alandra tidak akan mundur.
Alandra menutup telepon, dan langsung mencari cara untuk sampai ke Las Vegas secepat mungkin. Pikirannya berpacu dengan berbagai rencana dan kemungkinan. Jika penerbangan langsung tidak tersedia, maka dia akan mencoba jalur alternatif. Mungkin ada penerbangan transit, atau dia bisa menyewa jet pribadi jika perlu. Uang bukan masalah saat ini; yang terpenting adalah menemukan Lex Luthor sebelum semuanya terlambat.
Sementara itu, di Las Vegas, Lex Luthor duduk di sebuah kamar hotel mewah, memandang keluar jendela besar yang menghadap ke gemerlapnya lampu-lampu kota malam. Dia merasakan kekosongan yang mendalam dalam hatinya, sesuatu yang tak pernah ia duga akan muncul setelah semua yang terjadi. Telepon di tangannya tidak lagi berguna, karena ia telah menggantinya setelah menghancurkan yang lama.
Pikirannya kembali pada Alandra. Kesalahpahaman yang terjadi telah menghancurkan hubungannya dengan orang yang pernah ia percayai. Namun, ada sesuatu yang lebih dalam yang membuatnya pergi ke Las Vegas, dan dia tahu bahwa menghadapi Dae Kim akan menjadi kunci untuk menyelesaikan semua ini.
"(Aku benar benar buruk sekarang, aku tak tahu lagi, bahkan aku tak percaya Alandra mengatakan itu padaku... Apakah dia sengaja mengambil kekuasaan ku dan dia menjadikan nya miliknya? Apa yang harus aku lakukan, jika lelaki itu berniat membunuhku, kenapa kau harus membawa arus cinta dalam hal ini?)" Lex Luthor masih berpikir salah hanya karena kesalahan dalam telepon tadi. Dia berpikir Alandra memang berniat membunuhnya padahal kata kata milik Alandra hanya untuk Dae Kim tadi.
Lex Luthor menghela napas panjang, matanya berkilau dengan sedikit air mata yang tertahan. Baginya, Las Vegas bukanlah sekadar untuk membangun kembali bisnis Ayahnya yang hilang, tetapi tempat untuk membuat keputusan yang akan mengubah segalanya. Namun, dia tak bisa mengabaikan perasaan bahwa Alandra tidak akan tinggal diam.
--
Di sisi lain, Alandra berhasil menemukan penerbangan transit yang akan membawanya ke Las Vegas dalam beberapa jam. Meskipun itu bukan rencana ideal, itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa sampai ke sana dalam waktu yang cepat. Dia tak ingin membuang waktu lagi. Setelah memesan tiket, dia kembali menghubungi Hajime.
"Hajime, aku akan berangkat dalam beberapa jam. Tolong terus periksa apa yang terjadi di sana, dan jika ada informasi tentang Dae Kim atau sesuatu yang aneh, segera hubungi aku, aku juga akan meninggalkan perusahaan dan kediaman, bilang saja pada Bibiku, aku meminta nya menjaga kekuasaan selama aku menyusul Lex Luthor. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan Lex Luthor sendiri," kata Alandra sambil mempersiapkan barang-barangnya.
"Baik, Tuan Alandra. Aku akan terus mengawasi semuanya dari sini. Anda harus berhati-hati, Tuan. Aku takut sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di balik semua ini."
Alandra mengangguk, meskipun Hajime tidak bisa melihatnya. "Aku tahu, Hajime. Aku juga merasa hal yang sama. Tapi ini adalah sesuatu yang harus kulakukan. Terima kasih atas bantuanmu."
Setelah itu, Alandra memasukkan ponselnya ke dalam tas dan menatap ke luar jendela apartemennya. Malam itu terasa begitu sunyi, seolah menandakan ketegangan yang lebih besar di depannya. Dalam beberapa jam, dia akan berada di Las Vegas, mencoba mengungkap semua misteri yang menyelimuti Lex Luthor dan hubungannya dengan Dae Kim.
Perjalanan ini bukan hanya tentang mencari jawaban, tetapi juga tentang menyelamatkan seseorang yang ia pedulikan.