Sinopsis.

Hari di mana ketika umat manusia hampir punah.

Pada tahun 2020, kutub magnet bumi lenyap dan umat manusia hampir musnah akibat radiasi kosmik. Dalam kurun waktu seratus tahun, makhluk hidup mulai bermutasi dan saling melahap satu sama lain sementara manusia yang tersisa, yang berjumlah puluhan ribu, bertahan hidup di markas buatan mereka.

Di Abyss, sarang bagi xenogenik-spesies yang menyatu dengan spesies lain setelah dilahap, hiduplah jamur kecil sendirian. Karena ia menyerap darah dan daging manusia yang telah meninggal, An Ze, ia tidak hanya mengambil penampilan manusianya yang mirip, tetapi juga memiliki nama yang serupa: An Zhe.

An Zhe bertekad pergi ke markas manusia untuk mencari sporanya, yang telah diambil oleh mereka. Namun, sesampainya di sana, ia menghadapi risiko akan ditangkap atau dibunuh kapan pun dan di mana pun saat mencoba menyembunyikan sifat non-manusianya dari para hakim, orang yang bertanggung jawab untuk memeriksa dan memusnahkan 'seorang' xenogenik seperti dirinya. Dan dari semua hakim, Kolonel Lu Feng adalah yang paling tanggap dan tanpa ampun-begitu dia menyatakan bahwa seseorang adalah xenogenik, dia akan langsung mengeksekusi orang tersebut saat itu juga.

Namun, mutasi An Zhe tidak terdeteksi oleh mata Lu Feng, sehingga kisah antara manusia dan xenogenik pun dimulai ....

Karakter;

Nama: An Zhe

Jenis: Xenogenik (Jamur)

"Kamu mati. Aku akan tumbuh di tubuhmu, memakan semua darah, organ dalam, dan dagingmu. Lalu kemudian berakar di tulangmu."

Nama: Lu Feng

Jenis: Manusia (Hakim)

"Pernah menderita karena penghakiman, tapi sekarang, kehilangan dia adalah satu-satunya rasa sakitku."

Nama: Dokter Ji

Jenis: Manusia (Dokter)

"Dia berada di ambang kehancuran ketika putus asa, dan kemudian kembali tenang setelah beberapa saat dalam kerentanan."

Nama: Doussay

Jenis: Manusia (*)

"Aku punya teman yang sangat menyukai Kolonel."

Nama: Bos Xiao

Jenis: Manusia (Pembuat manekin)

"An Zhe pandai membuat boneka dan tinggal di Kota Luar."

Nama: Nyonya Lu

Jenis: Manusia (*)

"Mawar Nyonya sudah layu, tapi dia berharap Kolonel tetap menjadi Kolonel yang sama."