Vivian walau hatinya sedang sedih tetap Harus melayani pasen dengan baik.
Tambah lagi Ada yang melahirkan tengah Malam buta.vivian harus siap siaga untung nya Vivian bisa memejamkan matanya sekejap.
Vivi telpon ibu mengatakan Vivi minggu ini GA bisa pulang. Vivi merenung Di rumah kos nya. Dan selama Beberapa Hari ini,Firman tidak Ada menghubungi nya.
Vivi bertanya pada pihak di rektur rumah sakit, apa kah Ada bea siswa untuk diri nya Yang ingin sambung belajar S3.
Kebetulan Ada dan karna semua surat sudah Vivi siap Kan.vivi segera mendaftar Dan di terima.
Dua minggu lagi Vivi berangkat.vivi benar benar sudah siap tidak sabar Vivi ingin segera pergi.
"Eemm masak apa bu kok wangi banget.jadi lapar ni." Vivi pun sudah duduk Di meja makan.
"Wah anak gadis kok malah duduk,GA bangun ibu." Tegur ayah.
"GA aah malas yah nanti makan Aja.
"Vi...apa abang Ada menghubungi MU.'
Ayah menanyakan orang Yang Aku benci.
"GA." Aku mengangkat bahu Ku" seolah akubtudak perduli.
"Nah sudah siap,ayok Kita makan."ajak ibu.
Tapi tiba tiba Ada Yang mengucap Kan Salam Di tengah tengah Kami makan untung aku sudah selesai aku cuci tangan Dan membuka Kan pintu.
"Assalamualaikum..." Dari luar.
"Waalaikumsalam...jawab Ku." Dan mempersilahkan masuk tamu Yang datang.
"Ayah Ibu Ada tamu." Maaf aku permisi. Aku pun berlalu dari hadapan orang itu .
Firman termangj melihat sikap Vivi Yang begitu dingin pada nya.
"Vi...." Firman tak sempat mengejar vi sudah Di panggil ayah Dan ibu nya.
"Abang sini bawa tamunya makan sekalian ."ibu memanggil Firman Dan teman wanita nya untuk duduk makan.
"Ayok ayok duduk. " Ibu menyuruh Firman Dan teman wanita nya duduk.
"Bu ini stania staff Kantor kebetulan tetangga apartemen." Jelas Firman.
"Oohh tetangga ."ibu menyambut
" Stania menyalami ayah Dan ibu Yang kebetulan keduanya sudah selesai makan.tapi, mereka menunggui kedua nya makan sampai habis.
Mereka berempat pindah ke ruangan tamu Dan ngobrol Di Sana.
"Bu Firman kekamar dulu sebentar,Ada barang Yang mau Firman ambil." Terlihat ibu menganguk.
Ayah katanya tadiau silat isya.
Firman pun Naik ke lantai atas bukanya masuk ke kamar nya Firmanslah Mondar Mandir di depan kamar Vivi.
Firman memberani Kan diri. Mengetuk pintu Dan memanggil Vivi.
"Tok tok ...vi...Vivi ini abang vi...!"
"Tok tok vi.. Vivi ...buka vi abang mau ngomong..." Hingga beberapa lama Firman mengetuk tetap tidak Ada jawaban.
"Abang,Vivi sudah tidur tadi Dia banyaknurusan mungkin Dia capek.biarkan adek tidur."sengaja ayah memberi tau Firman begitu biar Vivi tidak terlalu sakit.
"Eemm baiklah yah.biar nanti Firman jenguk adek Di rumah sakit." Kata firman.ayah tersenyum tipis pada Firman.
Firman pun hair nya permisi tapi ibu menahan Firman sebentar Dan menarik tangan Firman menjauh Dari stania.
"Abang ibu hawatir pacar mu hamil segera lah menikah bang."ibu berkata seperti itu sebab stania berkata bahwa hubungan mereka sudah cukup jauh.
"Tidak bu abang hanya teman tidak Ada apa apa.jawab Firman jujur
"Ckk abang ini takut tekbdung bang." Tambah ibu.
"Hahahaa apaan si bu tek dung aneh aah ya enggan la bu.ga mungkin tekbdung .jawab Firman.
"Sudah Firman pulang dulu jangan mikir Yang tidak tidak." Fiirman pun berpamitan.
Di kamar Vivi sedang menangis sendiri.
"Vi buka pintu ini ayah" tapi Vivi tidak mau membuka.
Ahirnya ayah membuka pintu dengan kunci serep.
Ayah tau Vivi sedang menangis tubuh nya berguncang hebat
Ayah mendekati Vivi Dan duduk Di tepi ranjang.
Ayah mengusap kepala Vivi dengan lembut.
"Pergilah nak kalau itu membuat hati mu tenang,ayah merestui.lantas ayah mengecup kepala Vivi dan pergi keluar kamar tidak lupa mengunci nya kembali.
Vivi...
Vivi menangis si nasib nya.tubuh nya sudah Di leceh Kan tapi sekarang begini jadinya.vivi sudah metap pergi untuk mencari ilmu menenangkan diri Dari kegalawan hati nya .
************
"Tadi bicara apa sama ibu." Tanya Firman pada stania.
"Tidak bicara apa apa,tapi stania tersenyum licik.
"Fir boleh ga Aku jujur Sama Kamu." Tanya stania Malu malu.
"Eem... silah Kan."kata Firman
"Hemmm.....fir sebenar nya aku mencintai mu,Dan aku tadi bilang Sama ibu mu kalau kita sudah melakukan itu." Jelas stania..
Ckiiittttt.....bunyi break mobil terdengar.firman menepikan mobil nya .
"Gila Kamu Aku. Sudah bilang Kita kesana ingin menjelaskan pada Vivi kalau kita tidak punya hubungan apa-apa.gila Kamu ya!" Firman ga terima atas kebohongan stania. Firman melajukan mobil nya.firman tak banyak bicara hanya diam saja..
Tiba Di unit apartment milik nya.stania malah mengejar Firman Dan masuk ke unit apartment firman.
"Firman Aku menyukai mu aku mencintai mu ," stania terus mengikuti Firman.
"Tidak Aku mencintai Vivi,Aku tidak mencintai mu kamu sudah janji Kemarin akan membantu ku." Sentak Firman.
" Fir ayolah dari pertama Kita kenal Aku sudah menyukai mu." Ya stania Dari pertama melihat Firman diavsangat menyukai Firman.
"Firman tidak menjawab Firman hanya diam dan Firman membuka unit apartment Dan masuk.
Stania Masih terus mengikuti nya.
"Lebih baik Kamu pergi,pulang lah ke unit mu jangan nengekori ku terus." Firman sudah muak
Firman duduk Di sofa enggan melihat ke arah stania dia sungguh marsh.
Stania duduk Di sebelah Firman Dan meraih tangan Firman.
Firman meng hempas nya dengan kasar .
Firman berdiri Dan hendak pergi.tapi tangan stania meraih tangan Firman dengan kuat Dan Firman tubuh Firman kembali terhempas ke sofa.
Keadaan Firman tidak siap stania malah duduk Di pangkuan firman.stania dengan berani mencium bibir firtma penuh gairah stania menggigit bibir firman tetapi,
bruggggkkkk.....!"tubuh stania Di hempas oleh firman kesamping.
"Berani sekali kau menyentuh Ku.,cuiih..." Firman meludah karna terasa masin Dan Amis.
"Aaaakkk...!!! Lepas fir sakit...aaakkk....!!!
Firman mencengkram tahan stania dengan kuat hingga bibir nya monyong Beberapa centi.
"akkk Lepas fir sakit fir aku ga bisa napas." Stania berusaha memberontak tapi kalah tenaga.
" Jangan gangu aku,pergi jangan pernah menampak Kan wajah mu lagi Di hadapan ku.aku muak melihat wanita jalang seperti mu." Pedas sekali Kaya kata Firman.
Degggg....stania tidak terima.
Bruggggg...Firman menghempaskan tubuh stania keatas sofa.
"aaaa....sakit fir tega Kamu ya.stania memegangi rahang nya Yang memerah.
"Aku tidak Akan menyerah fir."stania bangkit Dan berdiri .
"Aku mencintai mu." Lantas stania berlalu pergi.
"Cuiiihhh.....cinta Dasar wanita jalang aku tau siapa Kamu.kamu adalah piala bergilir."
Firman menutup pintu apartment nya dengan kasar.
Dua minggu sudah berlalu dari kejadian itu.
Stania tidak pernah muncul Di hadapanya lagi entah kemana wanita Madi satu unit kaeasan Yang Sama apartemen nya.
Dan pintu apartment stania pun tidak pernah terbuka selalu tertutup.
Firman Hari ini ingin menemui Vivi Di rumah sakit.firman bersiap memang Dasar orang ganteng pake apa saja juga ganteng.
Firman melangkah dengan gagah Dan pasti dia ajan mengatakan bahwa dia akan serius dengan Vivi Dan Akan melamar Vivi pada ayah Dan ibu nya.
"Maaf Sus apa dokter kandungan Vivi Ada.?" Tanya Firman sambil tersenyum.
Perawat itu terkesima dengan senyuman Manis Firman.
"Sus....Sus.....Firman melambaikan tangan Di wajah perawat itu.
"Eehhh maaf sampai says terfana mas nya sih ganteng banget." Kk atavoerawat Jaga itu.
Firman terkekeh.
"Sus dokter Vivi nya Ada ga?" Tanya Firman kembali.
"Emm mas nya ga tau ya kalaubdikter Vivi sudah tidak kerja lagi di sini." Kata oerawat itu jujur.
"Maksud Sus apa ya tidak kerja lagi di sini." Tanya Firman lagi.
"Gini mas nya Yang ganteng,dokter Vivi sudah tidak praktek lagi disini.dikter Vivi sambung belajar S3 London." Jelas sang perawat.
"Sejak kapan Sus.?" Firman penasaran.
"Sudah dua minggu mas." Perawat itu mengatakan sebenar nya.
"Firman terdiam bahkan perawat itu permisi pun Firman tidak merespon nya.
Firman tersadar Dan langsung pulang kerumah orang Tua Yang selama ini membesar Kan nya.
"Assalamualaikum ...bu ibu...!! Panggil Firman.
Next ๐ ๐ ๐ ๐ ๐
Dukung terus ya please๐