Yan Ling menjadi sangat tegang ketika kursi roda berhenti di sampingnya.
"Kamu sangat menyukai lencana klan itu ya?" Tiba-tiba, pria itu menatapnya dan berbicara dengan acuh tak acuh.
Yan Ling tidak tahu mengapa dia bertanya seperti itu, tapi dia dengan berani menatap balik dan menjawab, "Kalau saya tidak menyukainya, saya tidak akan melakukan penawaran untuk itu! Kenapa? Tidak boleh saya beli?"
"Tentu saja boleh, saya hanya ingin tahu apa rencanamu dengan lencana itu," kata pria itu.
Dengan tatapan dingin di matanya, Yan Ling membantah, "Apa yang saya lakukan dengannya adalah urusan pribadi saya. Mengapa saya harus memberitahu Anda?"
Haruskah dia memberitahu dia bahwa dia membelinya hanya untuk menjengkelkannya?
Hanya orang bodoh yang akan mengatakan itu!
Mendengar jawaban berani seperti itu, kilatan cahaya dingin menyilang mata bawahan Raja.
Tapi karena tuannya tidak berbicara, dia tidak berani bertindak sembrono.
