Liam membeku, matanya gelisah memindai Amelie dan Einar. Pemandangan mereka berdiri begitu dekat, hampir seolah-olah mereka sedang berpelukan, enggan terdaftar di benaknya. Pada saat yang sama, sesuatu yang mencemaskan menyala di dalam hatinya.
Akhirnya, ia melihat tangan Einar yang melilit pergelangan tangan Amelie yang ramping seolah-olah menahannya sebagai tawanan. Kini, sumber iritasinya yang semakin bertambah menjadi jelas sekali.
Dengan dada berdebar, Liam berjalan mendekat ke arah mereka dan dengan paksa melepaskan tangan Einar dari pergelangan tangan Amelie, mendorongnya dengan keras sehingga Tuan Ingvarsson hampir kehilangan keseimbangannya.
"Apa yang sedang kau lakukan padanya?!" suara Liam bergema dengan amarah, matanya yang abu-abu menyipit memancarkan kebencian.