Chereads / The Story Of Nagendra / Chapter 4 - Chapter 4~Raja Idiot

Chapter 4 - Chapter 4~Raja Idiot

Di suatu ruangan khusus, telah berkumpul 4 orang yang paling berpengaruh di desa, mereka semua di kumpulkan atas perintah sang kepala desa untuk merundingkan bencana yang akan mereka hadapi, sang kepala desa pun menghela nafas lalu membuka pertemuan tersebut

"saya ucapkan terima kasih banyak kepada bapak bapak sekalian karena telah ingin meluangkan waktu berharga untuk mengikuti pertemuan penting ini, bapak Adi Wicaksono Nugroho sebagai ketua persatuan edukasi desa Juyu, bapak Galah Raksa sebagai ketua pemuda pendekar desa Juyu, lalu ada bapak Loyd Max Tray sebagai orang yang paling berdampak dalam perekonomian desa Juyu, dan yang terakhir, saya sendiri Suryo Restu sebagai kepala desa, saya mengumpulkan kalian semua disini, hari ini, untuk merundingkan perihal pasukan kegelapan yang 3 hari lagi akan melewati jalan perak, saya mohon pendapat dan pemecahan masalah bapak bapak sekalian untuk masalah kali ini" ucap sang kepala desa membuka pertemuan,

Lalu Loyd langsung mengangkat tangannya sembari bertanya "jadi... 3 hari lagi, armada pasukan kerajaan kegelapan akan melewati rute Jalan perak?" Tanya Loyd dengan aksen berbicara bahasa asing nya, sang kepala desa pun menjawab "iya betul, jika kita tid-" ucapannya langsung di potong oleh Loyd "ku kira desa ini desa tertutup? Orang bodoh mana yang ingin membuat desa tertutup di dekat rute jalan terbuka? Mau tak mau hal seperti ini pasti akan terjadi cepat atau lambat" ucap Loyd,

sang kepala desa pun langsung menundukkan kepalanya, melihat itu, galah langsung membalas ucapannya Loyd "jaga mulut mu itu Loyd! Semua itu di lakukan pasti dengan tujuan yang pasti! Kamu itu hanyalah pendatang dari negeri yang asing, kamu seharusnya tahu diri" Ucap galah membentak Loyd, Loyd pun membalas "setelah apa yang ku lakukan demi desa ini? Apa kamu tahu, tanpa diriku desa Juyu tidak akan bisa mendistribusikan garam dan ikan nya secara rahasia, tanpa ku, kalian tidak akan bisa menikmati uang dan harta kalian saat ini, kerja sama bisnis yang telah ku jalin selama bertahun tahun ini dengan desa Juyu dapat ku putus dengan mudah jika kehadiran ku tidak di terima disini!" Ucap Loyd, Galah pun langsung tertunduk dan tak dapat berkata apa-apa,

"sudahlah Loyd, tidak semestinya kita berdebat di masalah genting seperti ini, ku apresiasi bantuan mu selama ini terhadap desa Juyu, namun galah benar, pasti ada alasannya mengapa pak kepala desa melakukan itu semua" ucap Adi, "sebenarnya alasan ku membangun desa ini di dekat rute jalan perak adalah, karena rute ini dahulunya hutan, tempat ayah ku dan diriku berburu, rute ini mengingatkan ku kepada ayah ku, itu lah mengapa diri-" sebelum pak kepala desa menyelesaikan ucapannya, Loyd memotong dialog nya, lalu berkata

"sudah kuduga, ternyata benar dugaan ku, kau menaruh desa ini karena alasan bodoh" ucap Loyd sembari menunjukkan ekspresi kecewa, galah dan Adi pun menunjukkan ekspresi yang sama, pak kepala desa hanya menunduk dan menunjukkan ekspresi malu, "mari kita sudahi pembicaraan tentang lokasi desa, mari kita fokus mencari pemecahan masalah genting yang akan kita hadapi ini, dalam 3 hari desa Juyu akan hancur jika kita tidak secepatnya memecahkan masalah ini" ucap Adi sembari menenangkan situasi.

Di satu sisi, hari sudah gelap di gunung terlarang, Jaka sedang menyiapkan api unggun, dengan menumpuk ranting kayu dan dedaunan, sembari menghela nafas dan menepuk nepuk kedua tangannya untuk menyingkirkan debu, Jaka berkata "huff, akhirnya semua persiapan selesai, hmm...dimana dua batu tadi? Oh ini dia" Jaka mengambil dua batu tersebut lalu menghantamkan kedua nya di atas kayu dan dedaunan tersebut, dengan tenaga kuat nya,

ia menghantamkan kedua batu tersebut, namun tidak terjadi apa apa, ia hantamkan kembali, lagi dan lagi namun tidak terjadi apa apa, "ayoklah, udara sudah dingin, kau harapan ku satu satunya untuk membuat api wahai batu" ucap Jaka, dengan sekuat tenaga ia menghantamkan kedua batu tersebut, kedua batu tersebut malah hancur sebagian, Jaka pun frustasi, lalu karena terbawa emosi, ia berteriak sembari menghantamkan kedua batu tersebut "jangan bercanda dasar batu sialan!! Aaaaaa" seketika dari gesekan batu tersebut keluar percikan api yang langsung membuat kayu dan dedaunan itu terbakar, "ooh..." Jaka terkejut, "walaaa! Saksikan lah keajaiban dunia ke 10 ini! Jaka sang penyihir api, huahahaha" ucap Jaka, tertawa dan berteriak sendiri bagai orang gila,

saat ia sedang ber euphoria, seketika bunyi gemuruh dari perutnya muncul, *grrrr, "ouh Sial aku baru ingat, aku belum makan apa apa dari siang tadi" ucap Jaka sembari memberikan ekspresi kelaparan dan tertunduk lemas, seketika terdengar pergerakan dari semak semak dekat api unggun, *kresek kresek, Jaka pun mengambil kapak batu nya, dan bersiap siap menyerang, lalu seketika muncul ular mata seribu seukuran kaki Jaka, ingin menyerang Jaka, ular itu langsung menyerang Jaka, beruntung nya Jaka berhasil menghindar, Jaka pun menyerang balik dengan menghantamkan kapak batu nya ke kepala sang ular, sang ular pun menggeliat, berputar putar di tanah, Jaka pun tidak membuang buang waktu, ia menginjak kepala sang ular hingga remuk, yang langsung membuat sang ular mati.

"Nyam nyam" Jaka mengunyah, ternyata sang ular sudah ia panggang di atas api unggun dan menjadi makan malam nya, "untung ular mata seribu bodoh itu tidak berbisa, ataupun beracun, daging nya pun enak, nyam nyam" ucap Jaka,

secara tiba tiba terdengar suara dari semak-semak, "ya tuhan, apalagi ini?" Ucap Jaka, secara tiba tiba muncul mahluk berbulu, gemuk, kecil, dan lucu muncul di hadapannya, mahluk itu secara perlahan mendekati Jaka, Jaka pun terkejut lalu berkata "Teriys, makhluk yang seharusnya sudah punah 400 tahun yang lalu, mengapa tiba-tiba ada di hadapan ku?!" Ucap Jaka sembari terkejut, makhluk itu pun menatap Jaka sembari memelas dan ketakutan, Jaka mengangkat kapak nya sembari berkata "apa mau mu hah?" Ucap Jaka, lalu mahluk tersebut menengok ke api unggun, lebih tepat nya ke ular yang sedang di panggang seakan akan sedang mengisyaratkan bahwa ia menginginkan daging ular tersebut, Teriys adalah mahluk yang kepintarannya dapat mendekati manusia, mereka dapat memahami mahluk lain berdasarkan bahasa tubuh dan perasaan,

"kamu lapar?" Tanya Jaka, mahluk itu dengan lucu mengangguk sembari menunjukkan mata yang memelas, "hah... Baiklah, tidak ada salahnya untuk sedikit berbagi" Jaka pun membagi dua daging ular tersebut, "nih, makan lah" ucap Jaka, mahluk gembul, berkaki empat, dan berbulu coklat itu langsung duduk dengan lucunya seperti balita, dan memegang daging ular tersebut dengan kedua kaki depannya, wajah Teriys itu seperti marmut namun lebih gemuk,

ukuran tubuh nya pun 2 kali lebih besar dari marmut dewasa.

Dengan lahap Mahluk tersebut memakan makanannya hingga habis tak tersisa,

"sepertinya kamu sangat lapar?" Tanya Jaka, mahluk itu mengangguk sembari melihat daging ular jatahnya Jaka, "hah? Kenapa kamu melihat ku seperti itu?" Jaka pun terheran, ia pun melihat daging ular yang ia pegang lalu menyadari bahwa sang Teriys menginginkan daging ular nya juga "oh ayolah, kamu baru saja menghabisi daging ular mu kurang dari 10 detik yang lalu, hah, yasudah ambil ini, lagi aku sudah kenyang" Jaka menghela nafas sembari tersenyum, sang mahluk pun terlihat bahagia sembari tertawa "kikikiki" Teriys tertawa sembari makan, "hah... Aku sedikit menyesal memberi makan mu" Jaka termenung sembari cemberut.

Tak sadar, Jaka ketiduran, saat terbangun di pagi hari, ia melihat sang Teriys tertidur lelap dengan lucunya di dada Jaka, "mmprprprpr" ucap sang Teriys sembari tertidur, "hah? Apa ini? Oh mahluk ini lagi, ku kira kamu sudah pergi setelah kenyang" Jaka pun menyingkirkan mahluk tersebut dari atas dadanya, dengan mengangkat nya secara paksa, "minggir" ucap Jaka, "prrrr!" sang Teriys terkejut, sang Teriys pun menggoyangkan kepalanya saat baru terbangun layak nya seekor anjing, "hush sana pergi, aku sudah tidak memiliki makanan lagi untuk mu" Jaka pun pergi dan melanjutkan perjalanan nya mencari gua tersebut di gunung terlarang, saat berjalan, diam diam sang Teriys mengikuti Jaka dari belakang,

Jaka pun langsung menyadari bahwa sang Teriys masih mengikuti nya, "hush! Pergilah, sudah kubilang jangan ikuti aku" ucap Jaka, sang Teriys pun menggeleng gelengkan kepalanya menandakan bahwa ia tidak ingin meninggalkan Jaka, "Ki-ki (aku tidak mau)" ucap sang Teriys,

"oh ayolah, hush hush" Jaka mendorong sang mahluk secara paksa untuk menjauhinya "kikiiii (aaaaa)" teriak sang Teriys, Jaka pun berlari sejauh mungkin, dan secepat mungkin menjauhi sang Teriys, sampai di titik dimana Jaka kelelahan, "huft... Kupikir dia sudah tidak mengikuti ku" ucap Jaka menghela nafas dengan lega, secara tiba tiba sang Teriys muncul tepat di hadapannya "Ki?" Ucap sang Teriys, Jaka pun ternganga, melupakan fakta bahwa Teriys dapat bergerak hingga kecepatan 310km/jam, "ya tuhan.. BAIKLAH, jika kamu ingin ikut dengan ku, maka ayok, tapi jika kamu mati, jangan salahkan aku di akhirat nanti" ucap Jaka, "Kiki! (Baiklah)" Teriys pun naik ke pundak Jaka,

"eh?! Siapa yang bilang kamu boleh naik ke pundak ku?" Ucap Jaka, "kiikikikiki (hehehehe)" ucap sang Teriys, "turun turun"Jaka menurunkan Teriys secara paksa, "kikiii(ayoklah)" ucap Teriys dengan kecewa, Jaka dan sang Teriys pun berjalan menuju bagian tergelap dari gunung terlarang.

Di sisi lain, sang kepala desa dan 3 orang kepercayaan nya sudah menemukan jawaban dari masalah genting tersebut, "baik, jadi cara pertama untuk menghalau pasukan kegelapan dari rute jalan perak adalah dengan membuat kerajaan naga putih, mengetahui rencana busuk kerajaan kegelapan, dan membuat mereka menyerang duluan, ku pikir itu rencana yang sempurna!" Ucap sang kepala desa, Loyd pun membalas

"betul kepala desa! Aku akan menghampiri raja dari Kerajaan Naga putih, dan membocorkan segalanya" ucap Loyd, "baiklah Loyd, pagi ini kita akan mengeksekusi rencana A!" Ucap sang kepala desa.

Pagi hari itu, Loyd dan para penjaga kulit putih nya datang ke kerajaan Naga putih, "ada apa tuan membawa pasukan di pagi hari yang cerah ini kehadapan gerbang kerajaan Naga putih?" Ucap penjaga kerajaan Naga putih yang berzirahkan sisik Naga putih, "aku ingin menemui raja Dok rie Ong, ada hal penting yang menyangkut keselamatan nyawa orang orang tidak bersalah yang harus ku bicarakan dengan nya!" Ucap Loyd, sang penjaga pun pergi menghampiri sang raja, lalu saat kembali ke hadapan Loyd, Loyd di persilahkan untuk masuk dengan syarat seluruh penjaganya Loyd menunggu di luar gerbang kerajaan, saat di depan pintu kastil Loyd di lucuti senjatanya,

"untuk alasan keselamatan, kami harus melucuti senjata mu" ucap sang penjaga "baiklah" ucap Loyd dengan kooperatif, Loyd pun masuk ke aula kastil menemui sang raja, "ada apa anak muda? Apa yang ingin kau sampaikan padaku?" Terlihat sang raja dengan santai di atas singgasana nya sembari memakan buah buahan dan beberapa gelas arak,

"aku datang kesini untuk menyampaikan berita buruk, bahwa kerajaan kegelapan akan menyerang kerajaan Naga putih, saya sarankan untuk Baginda menyerang mereka sebelum-" sebelum Loyd menyelesaikan ucapannya, sang raja memotong ucapannya "apa peduliku? Kerajaan kegelapan bodoh itu di penuhi dengan keroco keroco lemah, jika mereka ingin mati, mereka bisa langsung datang kesini, dan mengantri untuk ku potong kepalanya satu persatu, hah sudahlah, hey penjaga, bawa orang ini keluar" ucap sang raja sembari melambaikan tangannya ke penjaga dengan wajah yang sombong, "tunggu, Baginda harus mendengarkan ku, mereka, mereka tidak boleh sampai-" sebelum Loyd dapat menyelesaikan ucapannya, ia sudah di seret keluar dari aula kastil hingga ke Luar kerajaan, ia di lempar dari dalam gerbang ke luar hingga berguling guling, "ini penghinaan! Kalian akan menerima karmanya suatu saat nanti" ucap Loyd dengan emosi, "tuan, apakah tuan tidak apa apa?" Ucap para penjaga Loyd, dengan khawatir "aku tidak apa-apa" sekarang kita harus pergi kembali ke desa Juyu, memberikan kabar buruk bahwa kerajaan Naga putih sedang di pimpin oleh orang idiot.

"Apa?!, Raja idiot itu tidak mau mendengarkan mu dan langsung menendang bokong mu dari kerajaan itu?" Ucap galah, "iyaaaa, kau tidak usah se berlebihan itu reaksinya", ucap Loyd, "itu artinya kita harus mengeksekusi rencana B" ucap sang kepala desa sembari menyatukan kedua tangan di depan wajahnya, "Tanura, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan kan?" Ucap sang kepala desa, "baik, akan saya laksanakan" Tanura pun pergi menuju kerajaan kegelapan.