Chapter 1: Pagi yang Sibuk di Medan
Pagi hari di Medan selalu penuh dengan hiruk-pikuk kendaraan yang bergerak cepat di jalanan. Asep, seorang driver Gojek berusia tiga puluhan, sudah siap dengan jaket hijau khasnya sejak subuh. Di rumah sederhana yang ia tinggali bersama istri dan anaknya, Asep memulai hari dengan semangat, meski hatinya sering diliputi kekhawatiran tentang bagaimana mencukupi kebutuhan keluarga.
"Kak, hati-hati di jalan ya," ucap Wati, istrinya, sembari menyiapkan sarapan sederhana berupa nasi goreng dan telur mata sapi. Senyumannya hangat, meski terlihat jelas kelelahan di wajahnya yang cantik.
"Tenang aja, Dek. Doain aja banyak orderan hari ini," balas Asep sambil mencium kening Wati dan memeluk anak mereka yang masih tertidur di ranjang kecil.
Asep menyalakan motor tuanya dan melaju ke tengah keramaian Medan. Setiap pagi, ia harus bersaing dengan ratusan driver Gojek lainnya untuk mendapatkan penumpang. Penghasilannya yang berkisar antara 2 hingga 4 juta rupiah per bulan memang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tapi selalu ada hari-hari di mana sepi order membuat penghasilannya menipis.
Setelah mengantar beberapa penumpang di pagi hari, Asep merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah warung kopi di pinggir jalan. Di sini, ia sering bertemu dengan sesama driver yang juga beristirahat sambil menunggu orderan. Suara canda tawa dan cerita-cerita kehidupan sehari-hari menghiasi warung kopi tersebut.
"Sip, bagaimana nih hari ini? Sudah dapat banyak orderan?" tanya Budi, teman sesama driver yang sudah dikenal Asep sejak lama.
"Ya begitulah, Bud. Lumayan, tapi semoga nanti siang ramai lagi," jawab Asep sambil menyeruput kopi hitam yang baru saja disajikan.
Sambil menunggu orderan masuk, Asep membuka ponselnya untuk sekadar mengecek berita atau bersosial media. Hari itu, matanya tertarik pada sebuah iklan yang muncul di Google Discover. "Slot Online Hoki di Mposakti, Coba Sekarang dengan Deposit Hanya 20 Ribu Rupiah dan Menangkan Jutaan Rupiah!" begitu bunyi iklannya.
Asep merasa penasaran. Ia pernah mendengar tentang slot online dari teman-temannya, tapi belum pernah mencoba. "Ah, coba dulu lah. Siapa tahu bisa dapat tambahan," pikirnya.
Dengan hati-hati, Asep membuka situs Mposakti dan mulai mendaftar. Ia merasa sedikit gugup, tapi rasa penasaran mengalahkan segalanya. Setelah berhasil membuat akun, ia memasukkan deposit 20 ribu rupiah, jumlah yang cukup kecil tapi berarti baginya.
"Ya Allah, semoga ada rezeki di sini," doa Asep sebelum memulai permainannya. Di layar ponselnya, simbol-simbol berputar cepat, membuat jantung Asep berdegup kencang. Beberapa kali ia kalah, tapi akhirnya satu putaran membuatnya menang besar. Asep tak percaya matanya ketika melihat saldo di akun bertambah menjadi satu juta rupiah.
"Alhamdulillah, rezeki anak soleh," bisik Asep dengan mata berbinar. Ia segera menarik kemenangan pertamanya dan merasakan kegembiraan yang luar biasa. Uang itu akan sangat membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Hari itu, Asep pulang dengan perasaan yang bercampur antara senang dan khawatir. Senang karena rezeki tak terduga, namun khawatir jika keberuntungan ini hanya sesaat. Di rumah, ia menceritakan pengalamannya kepada Wati.
"Dek, aku tadi coba main slot online. Cuma modal 20 ribu, tapi bisa menang satu juta!" kata Asep dengan penuh semangat.
Wati terkejut tapi ikut senang melihat suaminya bahagia. "Alhamdulillah, Kak. Tapi hati-hati ya, jangan terlalu sering main. Kita harus bijak mengelola uang ini," nasihat Wati dengan lembut.
Asep mengangguk. "Iya, Dek. Aku juga nggak mau gegabah. Ini rezeki yang tak disangka-sangka, tapi aku akan tetap fokus kerja sebagai driver."
Malam itu, keluarga kecil Asep makan malam dengan hati yang lebih ringan. Asep tahu bahwa jalan hidupnya mungkin tak akan selalu mudah, tapi ia bersyukur atas setiap berkah yang datang. Hari ini, sebuah pintu rezeki baru telah terbuka, dan ia bertekad untuk menjalani hari-hari berikutnya dengan lebih semangat dan bijak.
Dalam hatinya, Asep berharap ini adalah awal dari perubahan besar dalam hidupnya, demi masa depan yang lebih baik untuk keluarganya.