Chereads / The Guardian of Zodiac : THE OPHIUCHUS / Chapter 3 - Para Penjaga Zodiak

Chapter 3 - Para Penjaga Zodiak

Selama turun temurun, ratusan bahkan ribuan tahun hingga saat ini, kita percaya bahwa hari dimana kita lahir memiliki bawaan zodiak sesuai dengan tanggal dan bulan lahir kita masing-masing.

Dua belas Zodiak yang tercipta berdasarkan serangkaian rasi bintang yang dikaitkan dengan mitologi yunani.

Zodiak sendiri berasal dari bahasa yunani zodiakos cyklos yang artinya lingkaran hewan, itulah kenapa kebanyakan simbol yang muncul dari zodiak adalah hewan. Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio dan Sagitarius - meski tidak harus begitu urutannya.

Tapi, yang tidak diketahui Anggara adalah dibalik rasi zodiak yang biasanya cuma digunakan para peramal untuk sekedar menghibur para remaja, ternyata memiliki sesuatu hal besar yang berpengaruh pada kehidupan manusia di bumi.

Suasana ruang tamu Anggara masih hening, hanya terdengar derap langkah Anggara yang berkali kali mondar-mandir mengitari sofa, sambil sesekali melirik ke arah Dandra berseragam yang sudah terbujur kaku seperti es.

Lio... gadis yang dia suka, baru saja mencoba membunuhnya.

Wajah Lio tertunduk lemas sedari tadi.

"Ang... Maaf bukan maksud aku untuk..." ucap lio terbata-bata.

Anggara menghentikan kalimat Lio dengan mengacungkan jari telunjuknya. sementara kepalanya terus memproses semuanya. Anggara memutuskan untuk kembali duduk di sebelah Dandra berseragam yang sudah kaku. tangannya mencoba mencari denyut nadi di sekitar leher Dandra. tapi percuma, tidak ada denyut atau nafas yg keluar dari sahabatnya itu.

"sekarang kalian jelasin semuanya..." Wajahnya terlihat frustasi ketakutan.

Dandra berjaket yang raut wajahnya terlihat lebih kaku mulai menjelaskan.

"Aku, penjaga Gemini... " ucap Dandra berjaket merah, sama sekali tidak menjawab pertanyaan Anggara. "aku gak mungkin bisa jelasin semuanya secara langsung sekarang. Yang jelas, kamu adalah salah satu dari penjaga Zodiak. Sama seperti aku dan Lio." jelas Dandra berjaket yang duduk disamping Lio.

Sedetik kemudian terdengar suara rintihan pelan bersamaan dengan suara batuk dari mulut Dandra berseragam sekolah.

Dandra sudah sadar... obrolan tertunda, Dandra berjaket merah kehitaman berlari menghampiri kembarannya atau apalah sebutannya.

"ramuan beku sial! " ucap Dandra berseragam sambil berusaha untuk duduk di papah oleh Anggara yang sedari tadi berada disampingnya.

"dra .... ini apa sebenernya... ? " wajah Anggara terlihat lebih lega, ia memohon penjelasan.

Dandra berjaket merah melirik ke wajah Anggara sembari duduk kembali ke samping lio.

Dandra berseragam mencoba menarik nafas, kali ini tenggorokannya sudah lega, tidak ada lagi yg mengganjal seperti sebelumnya.

"Ramuan Aquarius..." ucap Lio pelan, masih sambil menundukkan wajahnya.

Semua mata memandangi Lio sekarang. Tatapan Anggara yang paling sinis.

"maaf, aku ga bermaksud untuk menyakiti siapapun disini." Kata Lio menjelaskan dengan suara bergetar. "aku cuma takut ramalan di mimpi kita semalam, benar-benar terjadi, itu juga yang diomongin Akila..." ujar Lio sekarang air mata nya menetes.

"Ramalan? Mimpi?". Bisik Anggara sembari mencoba terus mencerna semua perkataan Lio dan perkataan Anggara berjaket. "Tolong, jangan mengada-ngada! Tolong jelasin semuanya!!!" teriakan Anggara menggema di ruang tamunya.

Lio mengerjap ketakutan, kepalanya kembali tertunduk.

Sebenarnya Ada rasa tidak tega di hati Anggara, tapi ia terlanjur kesal dengan apa yang sudah dilakukan Lio..

"tenang dulu ang... Gue coba jelasin pelan-pelan." Dandra berseragam mengusap punggung Anggara menenangkan. "gw adalah kloningan dari Dandra yang asli". jelas Dandra.

Wajah Anggara benar-benar kebingungan. Otaknya mungkin akan meledak sekarang.

"Dandra yang asli, adalah penjaga Zodiak Gemini. Atau penjaga Gemini." Dandra berseragam kembali menjelaskan. "setiap penjaga Zodiak punya kekuatannya masing-masing. kekuatan penjaga Gemini ini adalah bisa menciptakan alter-ego atau kloning atau kembaran atau apapun namanya. Yang jelas, gue adalah kloning yang diciptain sama Dandra asli." jelasnya sembari menunjuk Dandra yang berseragam.

Anggara melirik ke arah Dandra berjaket merah yang seperti menunjukan sesuatu dari tangannya.

"kamu bisa liat ini kan Ang?" ucap Lio sembari mengulurkan tangannya, tepat di bawah pergelangan tangannya di atas nadi arteri terpancar gugusan rasi bintang libra (♎) seperti titik-titik tapi bercahaya-timbul tenggelam.

Anggara masih tak percaya dengan apa yang dilihat matanya, ia bisa melihat kerlap kerlip di atas nadi arteri Lio, dan ia bersumpah itu adalah rasi bintang Libra, papa-nya sering menunjukan rasi bintang dari seluruh zodiak, sejak Anggara kecil.

"rasi bintang libra..." bisik Anggara takjub sekaligus tidak percaya.

Lio mengangkat kepalanya, ia memberanikan diri menatap mata Anggara.

"aku penjaga Zodiak Libra." bisiknya.

Anggara juga melihat sesuatu yang sama Dari tangan Dandra berjaket merah, hanya saja simbol yang terlihat di atas nadi arteri Dandra berjaket adalah simbol rasi bintang Gemini (♊).

"...dan cuma sesama penjaga Zodiak yang bisa melihat simbol yang ada di tangan para penjaga zodiak." Dandra berjaket merah menambahkan.

Anggara sedikit takjub, sekaligus bingung, bagaimana bisa tato memancarkan cahaya, berkelap kelip seperti itu?. ia lalu mengecek nadi di tangannya, tidak ada apapun, lalu ia menarik tangan Dandra berseragam yang baru saja mengaku sebagai kloningan, bukan kembaran, tapi tidak ditemukan tanda rasi bintang di tangan Dandra kloningan

"tapi..." kalimat Anggara tercekat.

"simbol di tangan kamu bakal muncul tepat saat kamu sudah berusia 17 tahun.. " ucap Dandra berjaket yang selalu kaku dan selalu menggunakan kata aku - kamu.

"oke! Anggaplah semua yang aku lihat ini bukan mimpi, semua cerita gila kalian ini benar..." ucap Anggara sembari menarik nafasnya pelan. Ia mencoba menenangkan dirinya. "...apa yang membuat kalian semua berfikir kalo aku, adalah penjaga Zodiak " Anggara mencoba tenang dan merubah cara bicaranya.

"kita semua terkoneksi mimpi yang sama tadi malam... " ucap Dandra kaku, " matahari runtuh... " lanjutnya.

Anggara terdiam, ia kembali mengingat kejadian di mimpinya semalam. matahari runtuh pada akhir mimpi.

"Ok ini gila !" ucap Anggara sambil kembali berdiri.

Otaknya seperti kehabisan logika, Dandra yang selama ini bersekolah bersamanya, tidur disatu kasur dengannya adalah kloning. Ah! semakin Anggara memikirkannya semakin banyak pertanyaan di kepalanya.

Lio terlihat semakin tidak tenang, duduknya gelisah. "Anggara..." bibirnya mencoba mengisyaratkan sesuatu. Tapi lagi-lagi Anggara menahan kalimat Lio. Anggara sama sekali tidak ingin mendengar apa apa dari mulut Lio.

Sampai akhirnya tangis Lio pecah ditengah-tengah mereka. "aku, sama sekali gapunya niatan buat nyelakain kamu Ang!" suara Lio terisak sembari gemetar. "akila, penjaga zodiak Aquarius, dia yang menyisipkan ramuan beku supaya kamu..." lagi-lagi kalimat Lio tercekat.

"mimpi semalam Ang." dandra berseragam mencoba berdiri menenangkan Anggara lagi. "gara-gara mimpi semalam, semua penjaga zodiak bakalan nyoba buat memburu atau mungkin parahnya bunuh elu" Tegas dandra.

Anggara terdiam, wajahnya pucat. Matanya kembali memohon penjelasan kepada Dandra yang kaku kali ini.

Anggara semakin kebingungan. Takut, bingung tidak percaya bercampur di ekspresi wajahnya sekarang.

"gila! gak masuk akal!" gumam Anggara terus menerus. "... Kenapa??? Kenapa gue ndra? Apa salahnya? Apa maksudnya?"

Dandra berseragam yang sudah mengajaknya duduk, kembali menenangkan sahabatnya itu.

"karena cuma kamu yang selamat dari Matahari Runtuh di mimpi itu." Lio memberanikan diri sembari menahan isakannya dan berkali-kali menyeka air matanya.

Mata Anggara memicing sinis menatap wajah Lio.

Sekarang, semuanya seperti membakar kepala Anggara. Otaknya benar-benar tidak bisa mencerna semuanya sekaligus.

Dandra asli dengan jaket merah menarik nafasnya pelan. Dengan tatapan yang gamang, ia menjelaskan sekaligus menutup pembicaraannya sore ini.

"mereka semua mengira kamu adalah penjaga zodiak ke tiga belas. Sang ophiuchus." ucap Dandra berwajah kaku. "...dan setiap kali penjaga zodiak ophiuchus lahir, selalu membawa bencana...".

Anggara dibuat melongo tak percaya, ia mencoba memohon untuk bangun, tapi sayangnya ini bukan mimpi.

****************