Yan Danni, dikenal sebagai macan betina yang dominan, memiliki ciri khas: ia selalu menatap orang dengan kepalanya yang terangkat.
Lubang hidungnya melebar ke arah orang lain, sikapnya sombong dan tidak sopan.
Ketika ia masuk, ruangan rumah sakit itu agak berantakan.
Urinal Lei Jun belum dikosongkan, dan ketika dia melangkah masuk, dia menendangnya, dengan suara berdering, menyebarkan isinya ke mana-mana.
Bau urine mengisi udara, membuat Yan Danni langsung menutup hidungnya, mengumpat dengan jijik, "Siapa yang buta sampai meletakkan urinal di pintu!"
Lei Jun ingin tertawa tetapi tidak berani menunjukkannya, segera meminta sekretarisnya untuk mengambil urinal dan menyeka lantai.
Di belakang Yan Danni, selalu ada pembantu yang mengikutinya.
Kali ini, ada seorang pria tambahan yang menemani dia, ekspresinya dingin dan bangga seperti dirinya.