"Lalu, bisakah kita melakukannya sekarang?!!!" Bry bertanya dengan antusias.
"Apakah ada yang akan marah jika kita pergi mengambil beberapa kuda dari kandang?" Hera menoleh ke sekeliling, memperhatikan tidak adanya orang lain selain mereka bertiga di kandang.
Seolah-olah teringat sesuatu, Bry berlari keluar dari kandang, meninggalkan Hera dan Zen. Hera tidak bisa membantu tetapi tertawa melihat antusiasme Bry yang seperti anak kecil. Itu menyegarkan dan menghangatkan hati untuk menjadi saksi.
Tidak lama kemudian, Bry kembali, penuh energi. "Aku akan meminta izin ayah, tunggu sebentar. Oke?!" Dengan anggukan dari Hera, ia pun berlari lagi, meninggalkan mereka berdua.