Seb tersenyum lebar, mengangguk sambil duduk di sofa di sampingnya. "Yep, kamu! Dan aku juga, tentunya. Tapi kamu tidak boleh menghakimi aku!," tambahnya dengan kedipan mata yang nakal, mengambil segenggam kripik dari nampan.
Olivia menggelengkan kepalanya. Obsesi Seb dengan makanan yang membuatnya mencoba resep baru dan camilan praktis. Cinta Seb pada camilan meninggalkan kesan padanya; itu cara dia menikmati setiap gigitan dengan semangat yang begitu tulus, seolah setiap suapan mengandung dunia rasa yang menunggu untuk dijelajahi. Bahkan sampai saat dia menjual kafe miliknya, beberapa camilan favoritnya masih dijual di sana tapi tentu saja, dia tidak pernah datang untuk mencicipinya.
"Jadi, sedang menonton apa?" tanya Seb, memecahkan keheningan saat ia meraih remote.
Olivia melirik layar TV, mempertimbangkan pilihannya. "Hmm, saya sedang berpikir untuk memulai serial baru," jawabnya dengan suara lembut.