Seb mengendalikan mobil dengan mudah, tangannya meluncur di setir dengan presisi yang terlatih. Meskipun gerakannya mulus, pikirannya terpusat di tempat lain. Dia sudah berusaha keras untuk mengabaikan wanita di sebelahnya, tetapi tindakannya tampak semakin berani seiring berlalunya mil.
Pertama, dia mendekat kepadanya, mencoba mendapatkan perhatiannya. Dia mengabaikannya. Bisa dibilang dia sudah cukup terbiasa dengan hal itu. Dia berencana untuk tidur dengannya malam ini, hanya untuk menghilangkan frustrasi yang menumpuk.
Namun, keputusasaannya membuat dia terpental. Tangannya menyentuh lengan Seb sebelum dengan lembut bergerak membuat lingkaran di pergelangan tangannya sebagai ajakan terbuka. Dengan hati-hati, dia menggeser tangannya, memberi tahu dengan gerakannya bahwa dia tidak suka dikejar.
Tanpa terputus, dia mendekat lebih lagi, napasnya hangat di telinga Seb saat dia bergumam pelan, "Aku ingin menyentuhmu... jauh lebih banyak lagi, di sini, Seb."
