Olivia sedang mabuk. Dia tahu itu, tentu saja, tapi dia malu harus meminta bantuan. Jadi apa kalau dia tidak bisa berjalan lurus? Dia akan berjalan meliuk-liuk ke kamarnya, mungkin berbelok-belok seperti ular... Ketika dia sampai di ujung koridor, dia berkedip. Hanya ada satu masalah—terlalu banyak tombol untuk memanggil lift... yang mana yang asli dan yang mana yang muncul karena kebingungannya karena mabuk?
Sambil melipat tangannya, dia bergoyang dan mengangguk, "Tantangan diterima." Dengan hati-hati, dia mengamati dinding dan memutuskan bahwa yang di tengah pasti yang asli. Mengangkat jarinya, dia perlahan-lahan berusaha untuk menekan tombol, hanya untuk bertemu dengan dinding marmer. Dia mendesah. Itu sedikit ke kiri...
Melangkah mundur, dia berusaha menekan tombol, hanya untuk tersandung ujung gaunnya sendiri... Tepat saat dia hampir kehilangan keseimbangan, sepasang lengan yang kuat menangkapnya, dan dia menatap wajah yang telah menghantuinya dalam mimpi selamanya.
